Temuan wajan raksasa gegerkan warga Karang Asem Jateng
Nantinya hasil penemuan langsung dilaporkan ke Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah untuk dilakukan penelitian.
Benda menyerupai wajan (penggorengan) berukuran raksasa gegerkan warga Karang Asem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Penemuan itu berawan ketika warga sedang melakukan renovasi masjid, Senin (18/7) siang tadi.
Benda itu pertama kali ditemukan Siswanto (45), ketika sedang menggali pondasi Masjid Alfurqon di Desa Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pariwisata Batang, Bambang Supriyanto menjelaskan, saat itu pekerja sedang menggali menggunakan cangkul untuk membuat pondasi cakar ayam. Sekitar kedalaman 1 meter cangkul dipakai Siswanto mengenai benda keras.
"Tiba- tiba di kedalaman 1 meter menyentuh benda keras yang sudah tertutup tanah. Awalnya kita mengira hanya besi biasa namun setelah kita gali ternyata berbentuk lingkaran persis seperti penggorengan orang-orang zaman dahulu dan ukurannya cukup besar," kata Bambang di lokasi.
Menurut Bambang, ukuran wajan itu diperkirakan berdiameter sekitar 3 meter dan mempunyai ketebalan sekitar 10 sentimeter. Nantinya hasil penemuan langsung dilaporkan ke Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah untuk dilakukan penelitian. Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan kejadian itu ke Balai Penelitian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah di Yogyakarta.
"Jika masuk salah satu benda purbakala maka akan kita serahkan ke Pemerintah Provinsi. Sampai saat ini, kita masih menunggu petugas dari Provinsi Jawa Tengah, kita takut jika digali nantinya bisa merusak benda tersebut. Karena peralatan yang digunakan hanya cangkul," pungkasnya.
Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, usai ditemukan, petugas kepolisian Polres Batang garis polisi. Langkah ini dilakukan supaya barang temuan ini tidak mengalami kerusakan.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana kerangka-kerangka raksasa tersebut diawetkan? Kerangka ini tingginya sekitar 2,4 sampai 3 meter, telah dimumifikasi seperti mumi-mumi Mesir kuno.
Baca juga:
Misteri penemuan wajan raksasa di tengah Kota Kutoarjo
Tempat penemuan wajan raksasa di Kutoarjo jadi lokasi foto selfie
Dipindahkan ke museum, wajan raksasa di Kutoarjo pecah
Prasasti nama tokoh kung fu ditemukan dekat situs wajan raksasa
Balai Cagar Budaya teliti sejarah situs wajan raksasan di Kutoarjo