Terimpit utang, bapak tiga anak ini jual ginjalnya
Dia tak mematok harga. Yang dia inginkan hanya utangnya Rp 30 juta lunas, dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
Agus Roni (38) sudah tak tahu lagi cara menutupi utang yang kian menumpuk. Satu sisi Roni tak bisa bekerja lantaran penyakit akut, Hyperteroid (pembengkakan kelenjar) yang membuatnya tak berdaya. Di sisi lain, sebagai kepala keluarga ia merasa miliki tanggung jawab untuk menghidupi anak dan istri.
Jalan terakhir, dipilih yakni dengan cara mendonorkan ginjalnya. Cara itu menurut pria yang pernah memiliki usaha konveksi ini, sebagai bentuk tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Dia berkisah pada 2005 lalu, dirinya divonis dokter mengidap Hyperteroid, sehingga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas berat. Penyakit itu memaksa ia harus berhenti dari pekerjaannya sebagai pengusaha konveksi dompet.
"Jika melakukan aktivitas berat, saya suka pingsan, dan suka ngelantur kalau diajak ngobrol, sehingga saya sulit bekerja," terangnya saat ditemui di kediamannya di bilangan Caringin, Bandung, Jumat (27/9).
Penyakit itu menurut dia membuat kalang kabut. Tabungan yang dikumpulkan saat ia bekerja dulu, kini ludes. Sedangkan jika dirinya bekerja, pasti akan terasa sakit. Barang berharga terpaksa dijual untuk kebutuhan sehari-hari.
Kini hidupnya tak menentu. Sedangkan sehari-hari ia butuh makan dan kebutuhan lainnya. Sedangkan istrinya hanyalah ibu rumah tangga.
"Sampai sekarang kalau ditotal-total, hutang saya bisa mencapai Rp 30 juta," paparnya.
Dia mengaku kelimpungan mencari uang yang tak sedikit itu. Sedangkan tiga anaknya yang masih sekolah juga harus membutuhkan biaya.
Melalui uluran tangan dermawan, dia bersedia mendonorkan ginjalnya. Dia tak mematok berapa harga untuk menebus ginjalnya. Yang pasti dirinya ikhlas mendonorkan demi keluarga.
"Dari donor saya ada harapan, ingin gitu rasanya bahagiain istri dan anak untuk bisa sekolah, saya ikhlas apapun bentuk imbalannya," paparnya.
Dia mengaku telah berupaya mencari jalan untuk berkonsultasi dengan beberapa dokter, memuluskan jalan mendonorkan ginjalnya.
"Saya tidak berhenti berdoa setiap malam mencari jalan, agar saya bisa membahagiakan orang-orang yang saya cintai," imbuhnya.