Teror anggota polisi ke wartawan Papua
Sejumlah wartawan di Timika, Kabupaten Mimika, Papua mendapat intimidasi dari anggota Satuan Sabhara Polres Mimika berinisial DS. Bahkan terduga pelaku juga merusak warung yang biasa dijadikan tempat tongkrongan wartawan di sana. Aksi teror DS dilakukan Rabu (6/12) sekira pukul 00.30 WIT.
Sejumlah wartawan di Timika, Kabupaten Mimika, Papua mendapat intimidasi dari anggota Satuan Sabhara Polres Mimika berinisial DS. Bahkan terduga pelaku juga merusak warung yang biasa dijadikan tempat tongkrongan wartawan di sana. Aksi teror DS dilakukan Rabu (6/12) sekira pukul 00.30 WIT.
Informasi dihimpun, DS yang bertugas di Tembagapura datang di warung yang berada di Jalan Budi Oetomo, Timika, dalam keadaan diduga dipengaruhi minuman keras. Dia melontarkan kata-kata cacian serta intimidasi kepada wartawan.
-
Mengapa warga merasa takut ketika melewati jembatan gantung itu? Warga harus berhati-hati saat melintasinya dan berpegangan pada tali baja yang tersisa di sisi jembatan.
-
Kenapa abrasi di Padang membuat warga takut? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Kenapa papeda dihargai tinggi oleh masyarakat Papua? Karena sagu dan papeda dianggap sebagai makanan yang istimewa, masyarakat Papua saat itu menganggapnya sebagai penemuan yang spesial.
-
Kapan warga Kampung Adat Lebak Bitung menumbuk padi? Menariknya, padi yang ditumbuk adalah yang disimpan di leuit berusia empat sampai enam tahun dan masih sangat baik untuk dikonsumsi.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Ia datang seorang diri tanpa pakaian dinas, hanya menggunakan baju kaos dan celana pendek.
Aksi tersebut sempat dilerai dua anggota polisi lain yang kebetulan duduk bersama tiga wartawan, dan beberapa warga di warung tersebut.
Kemudian, DS pergi dan kembali sekitar 30 menit dengan membawa senjata laras panjang, lengkap dengan amunisinya, sambil mencaci maki.
Setelah itu pergi lagi, dan kembali sekira pukul 02.00 WIT membawa mesin senso atau alat pemotong kayu, dan melancarkan aksinya dengan merusak bangku dan meja di warung tersebut.
Beruntung, dalam aksi ketiga ini, wartawan dan warga yang nongkrong di warung tersebut sudah pulang.
Belum diketahui alasan DS melakukan aksi teror dan perusakan tersebut. Kemarin dia diperiksa Propam. "Anggota sedang dilaksanakan pemeriksaan Propam," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal kepada merdeka.com.
Terpisah, dikutip dari Antara, Wakapolres Mimika Kompol Arnolis Korowa menyampaikan permohonan maaf kepada jurnalis terkait insiden yang dilakukan anak buahnya tersebut.
"Tadi tiga jam yang lalu atas atas nama dan perintah Kapolres Mimika, saya ke lokasi kejadian dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan jurnalis," kata Arnolis Korowa.
Selain itu, kata mantan Kapolsek Abepura itu, sejumlah barang seperti bangku dan meja yang diduga dirusak DS segera diperbaiki.
"Itu kita perbaiki semua, hari ini juga kita perbaiki semua. Perilaku oknum atau seseorang tidak boleh mengganggu hubungan baik kita dengan wartawan. Karena wartawan yang membesarkan kinerja kita," katanya.
Terkait aksi yang dilakukan bawahannya itu, Arnolis menegaskan bahwa DS akan diproses sesuai aturan dan hukum yang berlaku di kepolisian.
"Yang bersangkutan akan mempertangunggjawabkan perilakunya secara hukum," katanya.
Menurut dia, kasus tersebut telah menjadi atensi dari pimpinan polisi di Mimika dan segera menahan DS.
"Saya lagi tunggu dia di gudang senjata ini, saya sudah minta kasatnya jemput dia. Tadi dia sempat datang," katanya.
Arnolis membantah aksi DS sebagai bentuk kekecawaan kepada pimpinan. "Ah tidak ada itu, anak buah tidak boleh intervensi pimpinan, tapi terima kasih hal ini ditanyakan ke saya," katanya.
Ketika disinggung apakah DS, merupakan salah satu pelaku pengeroyok Saldi, wartawan Okezone.com pada bulan lalu, Arnolis membantah hal itu.
"Saya kira tidak, informasi ini perlu di klarifikasi. Dugaan para pelaku aniaya wartawan sebanyak delapan orang sudah ditahan beberapa waktu sejak aksinya," katanya.
"Kedelapan oknum anggota itu sudah ditahan sejak hari itu juga, dan mereka sedang lakukan perenungan, instropeksi diri menunggu proses selanjutnya," sambungnya.
Arnolis juga mengajak agar rekan-rekan jurnalis di Mimika tidak perlu khawatir untuk melaksanakan tugas jurnalistiknya, karena kasus tersebut sedang berproses.
"Tidak usah takut, kita ini orang tua dan saudara, jika ada hal-hal yang urgen segera sampaikan ke saya, akan saya tindak lanjuti," katanya menyikapi wartawan di Mimika, yang mencari perlindungan di tempat aman.
Sementara itu, aksi tidak terpuji dari DS tersebut banyak menuai kecaman dari jurnalis di Ibu Kota Provinsi Papua, Kota Jayapura.
"Sangat disayangkan perilaku oknum tersebut. Padahal slogan yang sering disampaikan oleh pucuk pimpinan mereka, wartawan mitra kami, mitra polisi," kata salah satu koresponden nasional, Roberth Isodorus Vanwi.
Baca juga:
Kapolri pastikan tindak tegas anggota diduga aniaya wartawan di Mimika
Belasan pewarta di Yaman ditawan pemberontak Huthi
Mabes Polri tegaskan senjata untuk melawan penjahat bukan buat intimidasi wartawan
Propam periksa polisi yang diduga intimidasi wartawan dan rusak warung
Polisi di Mimika diduga intimidasi wartawan dan merusak warung