Teror Panah Wayer Bikin Warga Gorontalo Takut Keluar Rumah Malam Hari
Melihat lambannya pihak kepolisian merespons apa yang terjadi di lapangan, masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Gorontalo
Teror panah wayer yang kerap terjadi di Gorontalo belakangan ini membuat warga resah. Bahkan teror itu membuat warga takut keluar rumah, terlebih di malam hari. Meski tak jarang pelaku tertangkap, namun nyatanya teror ini masih sering terjadi di Gorontalo, bahkan pelakunya banyak dari kalangan pelajar.
Panah wayer sendiri merupakan anak panah yang terbuat dari besi, diruncingkan bagian ujungnya. Biasanya dibuat dari jeruji sepeda motor, yang ditembakkan seperti ketapel. Teror ini tidak memandang korban, dan tak jelas tujuannya.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana cara Kementan membantu petani jagung di Gorontalo? Sebagai informasi, Kementan melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp65, 61 miliar ke Provinsi Gorontalo. Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektar senilai Rp2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektar sebesar Rp62,69 miliar.
-
Apa itu kembang goyang? Menurut situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kue kembang goyang merupakan kudapan ringan yang terbuat dari campuran bahan tepung beras, air, santan, telur dan garam.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Apa itu Gondang di Tasikmalaya? Desa Linggawangi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki tradisi unik. Pria dan wanita (jejaka dan gadis) saling menggoda di area sawah agar tertarik satu sama lain. Budaya ini masih bertahan sampai sekarang sebagai kearifan lokal dengan nama Gondang.
-
Apa yang dibawa bajak laut ke Gorontalo? Mereka membawa kain, candu, dan beras ke Gorontalo dan mengangkut damar, lilin, teripang, sagu, dan kulit kerang.
Melihat lambannya pihak kepolisian merespons apa yang terjadi di lapangan, masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Gorontalo pada Jumat kemarin (8/11). Mereka menuntut penyelesaian sejumlah persoalan teror panah wayer yang sering terjadi di daerah mereka.
Pian Hamza, orator aksi menyampaikan, gerakan mereka hari ini semata-mata menuntut Pemerintah Kota Gorontalo untuk menindak tegas para pelaku teror panah wayer yang sudah meresahkan masyarakat Gorontalo.
Massa menuntut agar Pemerintah Kota Gorontalo mendorong DPRD setempat membuat peraturan daerah dalam memberikan sanksi kepada pelaku panah wayer.
"Karena kami masyarakat, baik penduduk asli daerah maupun dari luar daerah sudah tidak merasa aman lagi ketika beraktivitas di Kota Gorontalo," kata Pian Hamza.
Maksimalkan Peran Pos Kamling
Selain itu, pada aksi damai tersebut, massa meminta kepada Pemerintah Kota Gorontalo untuk melakukan sosialisasi dan penguatan kepada siswa agar tidak melakukan tindak kriminal. Juga meminta pemerintah dapat memaksimalkan kembali peran petugas pos kamling di setiap wilayah di Kota Gorontalo.
"Kami minta juga ada razia besar-besaran di Kota Gorontalo, sampai kasus panah wayer ini benar-benar hilang. Sebab kami para mahasiswa sudah takut keluar malam. Kendati kami mahasiswa banyak keluar malam untuk mengerjakan tugas kuliah," ungkap Pian Hamza.
Pemkot Koordinasi dengan Polisi
Sementara itu, di depan massa aksi, Wakil Wali Kota Gorontalo, Rian F Kono mengatakan, saat ini pemerintah sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk sama-sama memberantas kasus panah wayer yang sudah banyak memakan korban.
Pihaknya juga akan melakukan pembinaan kepada siswa di Kota Gorontalo, untuk menghindari perbuatan kriminal. Terutama panah wayer.
"Saya sangat bangga dengan teman-teman mahasiswa dan pemuda yang masih peduli situasi keamanan di Kota Gorontalo. Saya harap kita bersama-sama akan memberantas hal ini. Kami sudah membuat rapat dengan lembaga pemerintah lainnya untuk bagaiman kasus ini bisa dihilangkan di Kota Gorontalo," kata Rian.
Reporter: Arfandi Ibrahim
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)