Tersangka Akui Aniaya Kasatreskrim Wonogiri dengan Senjata Tajam dan Kayu
Aditia masih mendapatkan perawatan di Singapore General Hospital, sejak pertengahan bulan lalu. Dia mengalami luka di sejumlah tempat. Namun yang paling mengkhawatirkan dan berakibat fatal adalah luka di belakang telinga. Menurut Agus, ada 4 jahitan di belakang telinga.
Kondisi mantan Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani hingga saat ini masih belum sadarkan diri. Aditia masih mendapatkan perawatan di Singapore General Hospital, sejak pertengahan bulan lalu.
"Sampai saat ini kondisi Pak Aditia masih dalam perawatan, hari ini akan dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan. Mudah-mudahan segera pulih seperti sedia kala. Sampai sekarang masih belum sadar, tapi akan dipindahkan," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Triatmaja, saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Rabu (29/5).
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
Agus menjelaskan, Aditia mengalami luka di sejumlah tempat. Namun yang paling mengkhawatirkan dan berakibat fatal adalah luka di belakang telinga. Menurut Agus, ada 4 jahitan di belakang telinga.
Pengakuan para tersangka, luka tersebut akibat pukulan dengan kayu dan tangan kosong.
"Pengakuan para tersangka, mereka menganiaya Pak Aditia dengan menggunakan kayu, senjata tajam dan tangan kosong. Tidak ada yang menggunakan batu. Kalau senjata tajam untuk melukai bagian kaki," jelasnya.
Menurut Agus, semua pelaku ini merupakan anggota perguruan silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate).
Penganiayaan Aditia bermula adanya cekcok kedua perguruan PSHT dan PSH Winongo di Kecamatan Ngadirojo, pada 8 Mei lalu. Melihat adanya pergerakan massa Aditia turun dari mobil untuk menghalau, sedangkan anggota lainnya memarkirkan mobil.
Nahas, massa mengira Aditia yang berpakaian preman sebagai anggota PSH Winongo yang mereka cari. Pengeroyokan Aditia terjadi hampir 15 menit, sementara anggota lainnya tak sempat memberikan pertolongan.
Sehingga Aditia menjadi korban hingga tak sadarkan diri sampai hari ini.
Seorang pelaku berinisial AP (17), mengaku datang ke lokasi kejadian setelah mendapatkan pesan dari grup Whatsapp PSHT. Pesan itu terkait adanya rencana penyerangan PSH Winongo karena dinilai telah melecehkan PSHT.
"Saya pukul kaki Kasatreskrim sebelah kanan menggunakan bambu sebanyak dua kali. Tidak tahu itu anggota polisi karena kondisinya ramai dan gelap," ucap AP warga Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.
Baca juga:
Tersangka Kerusuhan dan Pengeroyokan Kasatreskrim Wonogiri Jadi 25 Orang, 15 Ditahan
Pengeroyokan Kasatreskrim Wonogiri, 21 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka
Alami Pengeroyokan, Eks Kasatreskrim Wonogiri Dirawat Lanjutan di Singapura
Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan Kasatreskrim Polres Wonogiri, 3 Orang Buron
Pengobatan Rujukan Kasatreskrim Wonogiri Menunggu Jawaban Rumah Sakit Singapura
Kasatreskrim Polres Wonogiri Akan Dirujuk ke Rumah Sakit di Singapura