Tersangka kasus investasi bodong Pandawa Group jadi 19 orang
Tersangka kasus investasi bodong Pandawa Group jadi 19 orang. Tujuh dari 19 tersangka adalah pemilik KSP Pandawa. Tercatat seorang Leader bernama Madamine, dua pekerja administrasi yang merupakan adik Salman, Taryo, dan Subardi. Serta dua istri Salman berinisial N dan C, dan orang tua istri kedua Salman berinisial D.
Sebanyak 19 orang dibekuk aparat Polda Metro Jaya terkait kasus investasi bodong Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Group. Dalam kasus tersebut, si pemilik koperasi, Salman Nuryanto sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Saat ini penyidik sudah menetapkan 19 orang tersangka dalam kasus tersebut, termasuk Salman Nuryanto sebagai pemilik KSP Pandawa Group," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan, Senin (6/3).
Argo menambahkan tidak menutup kemungkinan adanya penambahan tersangka di kasus itu.
"Kemungkinan tersangka masih bisa bertambah," tutur Argo.
Argo menjelaskan, leader tim dari Pandawa Group awalnya masih berstatus saksi, namun setelah bukti yang terkumpul sudah cukup, status dinaikkan menjadi tersangka. Dengan bukti yang cukup kini para tersangka sudah di tahan.
"Sesuai bukti yang dimiliki, kini mereka ditahan," ungkap Argo.
Argo menjelaskan tujuh dari 19 tersangka adalah pemilik KSP Pandawa. Tercatat seorang Leader bernama Madamine, dua pekerja administrasi yang merupakan adik Salman, Taryo, dan Subardi. Serta dua istri Salman berinisial N dan C, dan orang tua istri kedua Salman berinisial D menjadi tersangka dari kalangan leader Pandawa.
"Di antara 19 orang tersebut, tujuh di antaranya adalah pemilik KSP Pandawa," pungkasnya.
Baca juga:
Bos Pandawa Group sudah dua kali diperiksa
Polda Metro sudah tetapkan 14 tersangka penipuan Pandawa Group
Polisi terima ribuan aduan soal investasi bodong Pandawa Group
Polda Metro juga amankan istri kedua dan ayah bos Pandawa Grup
Polda Metro ciduk istri pertama bos Pandawa Grup di Indramayu
Polisi temukan aset berharga atas nama istri bos Pandawa Grup
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa saja yang menjadi korban dari skema investasi bodong yang dilakukan Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo? Hasilnya, ada sebanyak 144 orang yang menjadi korban penipuan dengan kerugian Rp 83 miliar. Doni Salmanan mulai dikenal ketika 'nyawer' Rp 1 miliar saat Reza Arap streaming. Rumah mewah, mobil dan motor sport selalu ditampilkan Doni dalam media sosialnya. Flexing Doni mengakibatkan 142 korban yang tertarik investasi bodongnya mengalami kerugian Rp 24 miliar. Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
-
Apa saja jenis investasi yang digunakan BP Tapera untuk dana peserta? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.