Terseret Arus di Bendungan Lappa Angin, Pelajar di Parepare Ditemukan Meninggal Dunia
Djuanidi menjelaskan korban ditemukan pada hari ketiga di kedalaman sekitar 3 meter. Hal itu setelah Tim Penyelam melakukan penyisiran di sekitar bendungan.
Tim SAR gabungan akhirnya menemukan pelajar bernama Jibril (15) usai terseret arus di Bendungan Lappa Angin Parepare. Jibril dilaporkan hilang di Bendungan Lappa Angin sejak Minggu (28/11).
Kepala Badan Save and Rescue Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel), Djuanidi mengatakan, pencarian terhadap Jibril berhasil setelah mendapatkan bantuan tambahan tim penyelam. Tambahan tim penyelam yang dikirim Basarnas Sulsel dari Makassar bergabung dengan Tim SAR gabungan menemukan korban di Bendungan Lappa Angin Parepare, Selasa (30/11).
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Di mana letak Tenggarong? Tenggarong merupakan salah satu wilayah yang menjadi ibu kota dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Alhamdulillah, menjelang siang korban sudah ditemukan. Meskipun dalam keadaan meninggal dunia," katanya, Selasa (30/11).
Dia menjelaskan korban ditemukan pada hari ketiga di kedalaman sekitar 3 meter. Hal itu setelah Tim Penyelam melakukan penyisiran di sekitar bendungan.
"Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat untuk diserahkan ke pihak keluarga," jelasnya.
Sebelumnya, pada Minggu (28/11), korban diketahui sedang berenang bersama teman-temannya di sungai Lappa Angin. Namun nahas, kondisi curah hujan cukup tinggi membuat sungai meluap dan membuat mereka terjebak arus sungai.
Beberapa teman korban berhasil dievakuasi di hari yang sama, sementara korban terbawa arus dan dilaporkan hilang.
Atas peristiwa ini, Djunaidi kembali mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada saat berkegiatan di area sungai apalagi jika sedang turun hujan.
"Kami menyampaikan duka cita kepada keluarga korban. Dan berharap agar kejadian ini menjadi peringatan penting bagi kita semua agar selalu waspada dalam beraktifitas di area sungai untuk selalu mengutamakan keselamatan diri," imbau Djunaidi.
Selain Jibril, diketahui bahwa di hari yang sama, dua mahasiswi sedang mengikuti kegiatan organisasinya di area sungai di Parepare juga turut menjadi korban meninggal dunia setelah terjebak air sungai yang tiba-tiba meluap.
Baca juga:
Nelayan Pandeglang Hilang Digulung Ombak Pantai Karisma
Terseret Air Bah saat Seberangi Sungai, Ibu dan 3 Putrinya Meninggal
Bapak & Anak yang Tenggelam di Sungai Mahakam Ditemukan Meninggal
Tiga Hari Hilang, Jenazah Bocah Hanyut di Sungai Belawan Ditemukan
Polisi Tetapkan Tersangka dalam Tragedi Susur Sungai di Ciamis
Dilaporkan Hilang, Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Sungai Cisadane