Terungkap, Alasan Wowon Bunuh Anaknya Bayu Hanya Karena Sering Menangis
Dalam pengakuannya, Wowon menceritakan kejadian sebelum Bayu dibunuh. Dia sempat diminta istrinya, untuk membawa anak tersebut dengan kedok ingin disunat.
Tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Dukun Aki mengungkap alasan tega menghabisi anaknya Bayu berusia 2 tahun. Dia tega membunuh buah hati hasil perkawinannya dengan Ai Maimunah karena merasa terganggu Bayu sering menangis.
"Anak ini rewel semua tiap jam, tiap detik nangis dengar nangis jadi malu sama tetangga," ucap Aki dalam sebuah wawancara, Kamis (2/2).
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
-
Mengapa keluarga tersebut dibunuh? Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
-
Mengapa keluarga gadis tersebut menentang pelaporan kasus perkosaan? Meskipun ia mengalami pelecehan seksual, disalahkan, distigmatisasi, dan diasingkan oleh keluarganya sendiri, ia menghadapi pertanyaan-pertanyaan di pengadilan dengan penuh keberanian.
-
Kenapa liburan keluarga itu penting? Liburan bersama keluarga adalah waktu yang sangat dinantikan oleh banyak orang. Ini adalah kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, mempererat ikatan keluarga, dan menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hidup.
-
Mengapa keluarga korban Tragedi Trisakti merasa kecewa dengan Pengadilan Militer? Pengadilan militer selama ini menimbulkan kekecewaan bagi keluarga korban, karena hanya mengadili perwira bawahan dan tidak membawa pelaku penanggung jawab utama ke pengadilan.
Dalam pengakuannya, Wowon menceritakan kejadian sebelum Bayu dibunuh. Dia sempat diminta istrinya, untuk membawa anak tersebut dengan kedok ingin disunat.
"Sama waktu dulu aku sama yang Ai Maimunah ini kata Maimunah bilang anakmu bawa. Iya kataku iya mau aku bawa ke rumah neneknya, mau disunatin. Padahal bohong," ucap Wowon dalam sebuah wawancara, Kamis (2/2).
Karena habis kesabaran, Wowon gelap mata memerintahkan Solihin alias Duloh untuk membunuh Bayu. Bayu akhirnya tewas dicekik oleh tersangka Duloh.
"Ya sudah saja sama pak Solihin sudah saja pak anak ini habisi kata aku gitu. Ya dicekik, langsung dikubur," kata Aki.
Jasad Bayu terkuak ternyata dikubur oleh Aki dan Duloh dalam sebuah lubang di rumahnya di Cianjur, Jawa Barat. Terkini, jasad Bayu telah ditemukan pihak kepolisian dan tengah dalam proses pemeriksaan DNA.
Sebelumnya, Bayu (2) batita yang turut jadi tindak kekejaman Wowon Cs menjadi salah satu dari sembilan korban yang dibunuh. Alasan di balik balita umur dua tahun itu agar Wowon alias Aki (65) bisa mendapatkan kesuksesan di kemudian hari. Wowon memerintahkan Duloh untuk membunuh Bayu.
Bayu merupakan anak kandung Wowon hasil pernikahan dengan Ai Maemunah dan sudah bercerai. Namun Maemunah juga menjadi korban pembunuhan Wowon Cs.
"Hasil pemeriksaan pengakuan Wowon adalah untuk memberikan kesuksesan yang lebih lagi," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (24/1).
Tersangka Wowon memang kerap kali menebar janji berkedok supranatural kepada korbannya agar dapat menggandakan uang korban yang dibujuk menjadi kaya. Namun usai bujuk rayunya, korban yang kerap kali menagih justru berakhir dengan merengganya nyawa.
Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus pembunuhan berantai yang didalangi tiga tersangka yakni, Wowon alias Aki, Solihin, dan Dede Solehudin. Dengan motif penipuan menjanjikan kekayaan kepada para korban.
Sejauh ini telah ada total sebanyak 9 korban diantaranya di Bekasi, Ai Maimunah (istri Aki), Ridwan Abdul Muiz (20); dan Muhammad Riswandi (16) anak Ai Maimunah dari mantan suaminya Didin, ketiga meninggal.
Sementara Neng Ayu Susilawati (5) anak dari Ia Maimunah dari hasil perkawinan dengan Aki ditemukan selamat, ketika di Bekasi saat insiden keracunan.
Sedangkan korban meninggal di Cianjur diantarnya, Noneng (mertua dari Aki), Wiwin (istri pertama Aki), Halimah (Istri Kedua Aki), Bayu (anak Aki dari Ai Maimunah).
Kemudian untuk Farida yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) meninggal di Cianjur. Sementara korban TKW satunya lagi, Siti yang tewas dibunuh di Surabaya.
Sehingga total korban sampai saat ini ada sembilan nyawa yang dibunuh oleh ketiga tersangka, Erawan alias AKI; Solihin alias Duloh; dan M Dede Solehuddin. Mereka pun dijerat dengan Pasal 340 KUHP, subsider 338, 339 KUHP, ancaman pidana paling berat hukuman mati.
(mdk/ray)