Tiap pekan, bomber Surabaya & Sidoarjo ngaji bareng bahas cara rakit bom
Jaringan teroris di Jawa Timur ini sejatinya sudah lama diawasi oleh intelijen Densus 88 Antiteror Polri. Namun Polri sempat mengendurkan pengawasan lantaran terpantau adanya perubahan yang lebih baik.
Polri mengakui sempat mengendurkan pengawasan terhadap kelompok terduga teroris di Jawa Timur. Sebab, intelijen melihat intaiannya itu sudah kembali bersosialiasi dengan warga secara normal.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, bomber tiga gereja di Surabaya dan Rusunawa Sidoarjo yakni Dita Oeprianto, Anton Ferdiantono, dan Tri Murtiono diketahui merakit bom sendiri buah belajar melalui tutorial di internet.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kenapa prajurit TNI di Semarang ikut lomba 17-an? Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
"Mereka kan memang setiap minggu menurut anaknya Anton, mereka ada pengajian. Di pengajian itu disampaikan film-film tentang kekerasan, film-film manual tentang pembuatan bom," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/5).
Jaringan teroris di Jawa Timur ini sejatinya sudah lama diawasi oleh intelijen Densus 88 Antiteror Polri. Namun Polri sempat mengendurkan pengawasan lantaran terpantau adanya perubahan yang lebih baik.
"Memang sekitar tiga bulan terakhir sebelum kejadian kan, dari Densus pengawasannya agak dikendurkan karena melihat yang bersangkutan sudah bersosialisasi dengan masyarakat dengan baik," ucap Setyo.
Dilonggarkannya pengawasan rupanya menjadi celah bagi Dita cs untuk merakit bom. "Karena dia (Dita) sendiri kan membuat herbal-herbal, itu jadi orang nggak curiga gitu kalau dia sedang meracik (bom)," tutur Setyo.
Bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Surabaya hampir bersamaan pada Minggu 13 Mei 2018 pagi. Malamnya, bom rakitan meledak di salah satu unit Rusun Wonocolo, Sidoarjo. Bom bunuh diri juga meledak di gerbang Mapolrestabes Surabaya esoknya.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Analisa soal dilibatkannya perempuan dan anak dalam teror bom Surabaya
31 Terduga teroris di Jatim berhasil ditangkap
Kapolda Jatim minta ulama ikut awasi 'alumni' Suriah
Kapolri sebut teror di Surabaya, Mako Brimob & Polda Riau terkoneksi
Koopssusgab wujud negara hadir jamin keamanan warga dari teror
Sidney Jones sebut bom bunuh diri di Surabaya jadi indikasi melemahnya teroris di RI