Tidak Hanya Jaga Tapal Batas, Sertu Haris Jadi Guru Ngaji Anak di Perbatasan
Menjadi guru ngaji adalah pilihan personel Sertu Haris. Tujuannya untuk memberi pembekalan agama bagi anak-anak di Desa Sei Manggaris. Desa perbatasan Nunukan dan Malaysia. Tidak hanya itu, Sertu Haris juga menjadi tenaga bantuan pendidik sekolah di pagi hari.
Tugas berat dilakukan prajurit TNI Yonif Raider 600/Modang di tapal batas wilayah Indonesia di Nunukan, Kalimantan Utara, dengan perbatasan wilayah Malaysia. Selain tugas utama menjaga perbatasan, TNI juga punya tugas lain. Melakukan pembinaan seperti penyuluhan pertanian dan perkebunan, hingga menjadi guru gaji. Seperti dilakukan Sersan Satu Haris.
Menjadi guru ngaji adalah pilihan personel Satgas Pamtas itu. Tujuannya untuk memberi pembekalan agama bagi anak-anak di Desa Sei Manggaris. Desa perbatasan Nunukan dan Malaysia. Tidak hanya itu, Sertu Haris juga menjadi tenaga bantuan pendidik sekolah di pagi hari.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
"Sore harinya, Sertu Haris memberikan pembekalan agama, mengajarkan anak membaca Al Quran," kata Dansatgas Yonif Raider 600/Modang Mayor Infanteri Ronald Wahyudi, Senin (9/9).
Ronald menerangkan, tidak sedikit anak usia di bawah 10 tahun yang berminat memperdalam ilmu agama. Meski dengan keterbatasan, personel pos Pamtas membangun pondok untuk anak belajar mengaji. Letaknya persis di depan pos Pamtas Sei Ular.
Di pondok berukuran 2,5x4 meter ini anak-anak belajar membaca ayat suci Alquran. Tahap demi tahap tingkat demi tingkat, minat anak-anak yang awalnya hanya berjumlah 5 sampai 8 orang, terus bertambah setiap minggunya.
"Saat ini tercatat sekitar 20 anak-anak beragam usia, rajin setiap sore datang ke pos untuk menimba ilmu agama, dan mempertebal pondasi agamanya," katanya.
Ronald menerangkan, inisiatif personel Pamtas mendapat respons positif dari masyarakat perbatasan. Bahkan, TNI berencana memberikan tambahan tenaga dan bahan bacaan di pondok tempat anak belajar mengaji.
"Supaya menambah minat anak datang ke pos, untuk belajar mengaji," ungkap Ronald.
Dia menuturkan, kegiatan mengajar ngaji itu rencananya akan menjadi program tetap. Ini juga akan disosialisasikan ke seluruh jajaran pos Satgas Yonif Raider 600/Modang, agar lebih dekat dengan masyarakat sekitar.
Baca juga:
Pemerintah RI-Malaysia Bangun Patok Batas Baru di Sebatik Nunukan
5 Proyek Pembangunan Jokowi di Papua Demi Angkat Kesejahteraan Warga
Memoles Gerbang Indonesia
Bertemu PM Mahathir di Malaysia, Jokowi akan Bahas Perbatasan hingga Kelapa Sawit
Kemendes PDTT Gunakan DAK Fisik Afirmasi Dukung Pembangunan Daerah Tertinggal
Biaya Kirim Rp180 Juta, Pengiriman Ambulans ke Krayan Tertunda 2 Tahun