Tim Khusus Polri Telah Lakukan Olah TKP Sampai Dalami Hasil Autopsi
Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Khusus, mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo telah bergerak melakukan langkah awal pengusutan kasus dugaan pelecehan berujung baku tembak polisi dengan polisi yang menewaskan Brigadir J.
Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Khusus, mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
“Pertama melaksanakan pendalaman olah TKP," kata Agung saat jumpa pers Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/7).
Selain melakukan olah TKP, Agung juga mengatakan bahwa pihaknya juga telah sedang mendalami hasil autopsi dan memeriksa saksi-saksi yang terlibat dalam peristiwa berdarah itu.
"Pendalaman hasil autopsi dan pendalaman saksi-saksi,” kata ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, Tim Khusus yang baru dibentuk itu juga berencana bakal menambah saksi-saksi yang tak terlibat dalam peristiwa itu untuk mendukung dan menghadirkan bukti-bukti.
“Mungkin menambah saksi-saksi yang dimungkinkan akan dilakukan pemeriksaan untuk melengkapi dalam koridor hukum,” ujar Agung.
Adapun penambahan saksi ini dijelaskan Agung, agar tujuan terbentuknya tim ini bisa tercapainya. Dengan penyelidikan dan penyidikan secara scientific crime investigation.
“Seperti Pak Kapolri sampaikan kita lebih menekankan pada scientific crime investigation sehingga hasilnya utuh objektif dan bisa terbuka kepada masyarakat,” ujar Agung.
Sekedar informasi, Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa empat orang saksi yang terlibat langsung di lokasi. Mereka diantaranya istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo dan Bharada E.
Adapun dalam kasus baku tembak yang terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. Turut melibatkan Brigadir J yang tewas akibat tembakan dari Bharada E.
Sedangkan pada baku tembak itu ditengarai adanya dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Pol Ferdy Sambo. Untuk saat ini kasus ini pun telah ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.
Bentuk Tim Khusus
Sementara untuk kasus baku tembaknya antara dua personel polisi Brigadir J dan Bharada E, bakal ditangani melalui tim khusus yang langsung dipimpin Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono beserta jajaran Irwasum, Bareskrim, Provos, hingga Paminal Polri.
"Satu lagi kasus yang tentunya melibatkan anggota karena memang terjadi baku tembak antara anggota dan anggota. Dan kami juga mendapatkan banyak informasi terkait dengan berita- berita lair yang beredar yang tentunya kita juga ingin bahwa semuanya ini bisa tertangani dengan baik," ucap dia.
Selain melibatkan instansi internal Polri, kata Sigit, tim khusus ini juga melibatkan rekan-rekan dari eksternal yakni Kompolnas dan Komnas HAM agar proses hukum nantinya bisa lebih transparan.
"Satu sisi kami juga sudah menghubungi rekan-rekan dari luar dalam hal ini Kompolnas dan Komnas HAM terkait isu yang terjadi sehingga di satu sisi kita tentunya mengharapkan kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, objektif," ucapnya.
Baca juga:
Komnas Perempuan Dalami Dugaan Pelecehan Terhadap Istri Kadiv Propam
Tak Masuk Tim Khusus Bentukan Kapolri, Komnas HAM: Diberi Tugas Sesuai Independensi
Komnas HAM Buka Peluang Minta Keterangan Kadiv Propam dan Keluarga Brigadir J
Komnas HAM Tak Masuk Tim Khusus Kasus Anak Buah Kadiv Propam Bentukan Kapolri
Keluarga Brigadir J Ngaku Ponselnya Diretas, Polri: Kalau Memang Ada Laporkan
Polemik Sopir Istri Kadiv Propam dari Anggota Polri, Ini Kata Mabes Polri