Tim Labfor menemukan sejumlah paku yang masih menancap di kerbau
Tim Labfor menemukan sejumlah paku yang masih menancap di kerbau. Hari ini tim Labfor Polda Jateng memeriksa kerbau mati akibat ledakan bom rakitan di Bantul.
Polres Bantul bersama dengan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah melakukan pemeriksaan terhadap kerbau milik Bardi Barto Atmojo yang mati setelah menginjak bom rakitan di Dusun Sawahan, Desa Sumber Karangnongko, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu (2/11).
Setibanya di kandang kerbau, anggota tim Labfor Polda Jateng memeriksa sejumlah bagian badan anak kerbau jantan yang mati. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tim Labfor masih menemukan sejumlah paku yang menancap.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum (Kasat Reskrimum) Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Labfor masih akan terus didalami. Sehingga tim Labfor saat ini belum bisa memberikan kesimpulan.
"Akan didalami lebih dulu. Kami (Polres Bantul) akan membantu mendalami dengan memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan informasi sebagai pendukung," ujar Anggaito.
Sedangkan menurut seorang dokter hewan Puskesmas Jetis yang sempat memeriksa kerbau, drh. Sinta Dewi mengungkapkan kerbau yang terkena bom tersebut dalam kondisi memprihatinkan. Kerbau tersebut diduga kuat mati karena tertusuk paku lebih dari 50 buah.
"Saya tak bisa menjelaskan penyebab spesifik kenapa kerbau tersebut mati. Bisa saja ada paku yang menusuk dan menancap hingga bagian organ dalam. Kalau pengen tahu secara jelas, butuh dirontgen dan harus dilihat juga dengan menggunakan proses medis," jelas Sinta.
Sinta menambahkan setelah membantu mencabut paku yang menancap di perut dan kaki kerbau, dirinya juga memberikan obat antibiotik, antitetanus dan vitamin.