Tinggal di gubuk reyot, kakek Juan pilih sumbang musala dan pergi haji
Sehari-hari, kakek 75 tahun ini bekerja sebagai buruh tani mengalirkan air ke sawah penduduk, serta bekerja serabutan.
Juan (75), calon haji (Calhaj) kelompok terbang (Kloter) 28 asal Probolinggo, Jawa Timur dikenal senang bersedekah. Meski hanya tinggal di gubuk reot dengan penghasilan ala kadarnya sebagai buruh tani.
Bahkan, usai menutup biaya Ongkos Naik Haji (ONH), Juan lebih tertarik menggunakan uangnya untuk merenovasi musolah ketimbang memperbaiki rumahnya.
-
Kapan Kerto Pengalasan menunaikan ibadah haji? Pada dasawarsa 1860, nama Kerto Pengalasan muncul dalam buku harian seorang syekh tarekat Naqsyabandiah di Pulau Pinang yang menunjukkan bahwa dia sedang menunaikan ibadah haji.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
Menurut teman sekamar Juan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) di Sukolilo, rumah bapak delapan anak itu terbuat dari anyaman bambu berlantai tanah. "Rumahnya layak mendapat program bedah rumah dari pemerintah," kata rekan sekamar Juan, Kamis (26/7).
Sehari-hari, kakek 75 tahun ini bekerja sebagai buruh tani mengalirkan air ke sawah penduduk, serta bekerja serabutan.
Sebelum memutuskan berangkat ke Tanah Suci, Juan sempat memelihara seekor sapi. Tapi kini sudah dijualnya untuk melengkapi biaya ONH. "Sekarang harta satu-satunya hanya sepeda ontel (sepeda angin)," lanjut teman sekamar Juan.
Sementara Juan sendiri mengaku, dari hasil bekerja mengairi sawah penduduk itu, dia mendapat upah Rp 30 ribu tiap kali panen. "Itu kalau sawah pas panen tiga bulan setengah, saya dikasih Rp 30 ribu," ungkap Juan.
Kalau ditotal upah keseluruhan dari tiap sawah penduduk yang dialirinya air, Juang mendapat upah Rp 2,5 juta tiap kali panen. "Kalau panen gagal, ya saya tidak dikasih," ucap Juan yang tinggal berdua dengan istrinya.
Terkait niatnya berhaji padahal penghasilannya itu pas-pasan, buruh tani asal Darungan, Opo-Opo Krejengan, Probolinggo ini mengaku, memang tak pernah bermimpi berangkat haji. "Karena saya tak punya uang untuk bayar ongkos haji," katanya.
Namun, karena keponakannya mengajak daftar haji dan akan dibantu saudara-saudaranya yang lain untuk urunan, Juan-pun tertarik.
Kemudian berbekal Rp 3 juta, uang tabungannya di salah satu bank di Probolinggo, Juang menemui H Saiful, pemilik salah satu Kelompok Belajar Ibadah Haji (KBIH). "Saya menitipkan uang saya ke Haji Saiful untuk mendaftar haji," ceritanya lagi.
Sementara untuk melunasi dana talangan haji, Juan mengumpulkan uang dari kerja serabutanya. Dia sering diminta orang membantu memotong kayu, membersihkan kebun, dan sebagainya. "Yang penting halal, saya ndak malu bekerja apapun," tegasnya.
Selain itu, dia juga bekerja menanam tembakau di tanah orang dengan hasil patungan. "Dari hasil itu (tanam tembakau), kalau terkumpul sedikit uang saya setor ke Haji Saipul. Untuk menutup kekurangannya, saya jual sapi. Sisanya saya pakai memperbaiki musola," tandasnya.
Juang juga mengaku kalau berangkat hanji sendirian tanpa istrinya. Karena memang biaya hajinya hanya untuk satu orang. Juang sendiri akan diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah dari Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo, sore ini bersama rombongan kloter 28 yang lain.
Baca juga:
Calon haji asal Jember meninggal usai jatuh di kamar mandi hotel
10.172 Jemaah haji telah diberangkatkan dari Embarkasi Solo, 2 meninggal
Cerita perjuangan pemulung asal Probolinggo pergi haji, nabung dari Rp 3.000
Melihat momen keberangkatan jemaah haji Thailand ke Tanah Suci
Kisah ketekunan menabung 'dokter ban' asal Semarang berbuah panggilan berhaji