TKI dieksekusi mati di Arab Saudi, DPR minta pemerintah kirim nota protes
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyesalkan eksekusi hukuman mati yang dialami Zaini Misrin asal Bangkalan, Madura di Arab Saudi. Ia heran mengapa tidak ada pemberitahuan terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang dijatuhi hukuman mati.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyesalkan eksekusi hukuman mati yang dialami Zaini Misrin asal Bangkalan, Madura di Arab Saudi. Ia heran mengapa tidak ada pemberitahuan terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang dijatuhi hukuman mati.
"Itu yang kita sesalkan kenapa tidak ada keterbukaan informasi. Dari pemerintah juga sudah melakukan klarifikasi, pemerintah juga tidak diinformasikan. Ini harus dicari apa sebabnya kok tidak ada notifikasi berkaitan dengan pelaksanaan hukuman mati TKI di Arab Saudi," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/3).
-
Apa yang dilakukan Alman Mulyana saat menjadi TKI di Arab Saudi? Hal itu dilakukannya saat menjadi TKI di Arab Saudi. Lantas bagaimana cerita Alman Mulyana selengkapnya?
-
Siapa yang juga menjadi TKI di Arab Saudi selain Alman? Rumah tersebut rupanya merupakan hasil jerih payah sang Ibu. Di mana sang Ibu juga sempat menjadi seorang TKW di Arab Saudi selama 30 tahun.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
Menurutnya saat ini Indonesia tengah intens melakukan perlindungan terhadap warganya. Sehingga, kata dia, jika tidak ada pemberitahuan dari pihak Arab Saudi ke pemerintah Indonesia, terkait penjatuhan hukuman mati, itu termasuk pelecehan pada Indonesia.
"Kalau ini tanpa ada notifikasi dari pemerintah Arab Saudi ke Indonesia tentu ini pelecehan. Jangankan yang TKI, gimana juga masalah asuransi yang kena crane di sana kan juga harus ada tindak lanjut dari pemerintah Arab Saudi. Ini jadi catatan untuk pemerintah melakukan langkah tegas diplomasi kepada siapapun itu, termasuk Arab Saudi," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menegaskan pemerintah harus melaksanakan nota protes dalam kasus kali ini. Kemudian, tambah dia, termasuk asuransi WNI yang menjadi korban crane jatuh di Arab Saudi.
"Harus dilaksanakan, tegasnya bisa lakukan nota protes secara keras kemudian diplomasi dengan kunjungan ke sana karena kita menghormati pemerintah yang sudah beberapa kali lakukan advokasi tapi saat eksekusi tidak diinfokan oleh pemerintah Saudi," ungkapnya.
"Gimana asuransi yang kena crane yang dijanjikan Raja juga tidak ditindaklanjuti. Ini ada warga negara kita yang tidak bersalah atau mungkin masih dalam proses persidangan, tanpa informasi langsung dihukum secara tiba-tiba oleh pemerintah Saudi," tandasnya.
Diketahui, seorang TKI bernama Zaini Misrin asal Bangkalan, Madura, telah dieksekusi mati oleh Pemerintah Arab Saudi. Proses eksekusi itu dilakukan pada Minggu (18/3) pukul 11.00 waktu setempat. Eksekusi mati itu dilakukan tanpa memberitahu pihak Pemerintah RI terlebih dahulu. Zaini divonis hukuman mati karena telah membunuh majikannya.
Baca juga:
TKI dieksekusi mati Saudi, pimpinan DPR minta Komisi IX panggil Menaker & BNP2TKI
Eksekusi mati TKI, Arab Saudi dinilai tak hormati hukum internasional
TKI dihukum mati, Kemenaker & Komnas HAM harus bawa ke pengadilan HAM internasional
Gelar aksi di depan Kedubes Arab Saudi, aktivis buruh migran kecam hukuman mati TKI
Aksi mengecam eksekusi mati Zaini Misrin di Kedubes Arab Saudi