TKN Sebut Peluang Buwas Jadi Menteri Tergantung Kewenangan Jokowi
TKN Sebut Perluang Buwas Jadi Menteri Tergantung Kewenangan Jokowi. Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengatakan peluang Buwas menjadi menteri pertanian bisa saja. Namun, semua tergantung dari kewenangan Jokowi.
Direktur Bulog Budi Waseso dianggap sejumlah pihak cocok menjadi Menteri Pertanian. Kemungkinan itu muncul setelah santer kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mereshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengatakan peluang Buwas menjadi menteri pertanian bisa saja. Namun, semua tergantung dari kewenangan Jokowi.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Siapa yang berhak menentukan susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Kapan Ganjar Pranowo resmi melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Jateng? Pada 5 September 2023 ini, Ganjar Pranowo resmi melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Jateng.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
"Kalau beliau calon Menteri Pertanian itukan tetap kewenangan apa Jokowi kita belum tahu apakah nanti akan diganti atau tidak itu kan kewenangan Pak Jokowi. Pak Jokowi punya pertimbangan tertentu untuk memilih seorang dan kita serahkan pada beliau saja," kata Arya kepada wartawan, Kamis (23/5).
Arya melanjutkan, untuk periode kedua, Jokowi tidak mempunyai banyak beban dalam memilih menteri. Dia beralasan, Jokowi menginginkan orang yang tepat dan mempunyai kemampuan di bidangnya.
"Saya yakin menginginkan legacy yang terbaik bagi bangsa Indonesia pasti Presiden akan dikelilingi oleh orang-orang yang terbaik dari putra-putri Indonesia," katanya.
Jokowi, lanjutnya, juga akan mencari dari partai dan nonpartai maupun kalangan profesional. Sehingga, Jokowi bisa mengerti apa yang terbaik bagi Indonesia.
"Itu gambaran-gambaran dari project kabinet Pak Jokowi ke depan. Jadi lami yakin semua semua janji Pak Jokowi waktu kampanye akan akan terealisir dengan baik," paparnya.
Dihubungi terpisah, Pengamat pemerintahan Prof M Mas'ud Said, menilai antrean orang yang menginginkan posisi menteri di Kabinet Jokowi-Maruf 2019-2024 bakal semakin panjang. Ia mengatakan, pertimbangan profesional, pertimbangan kontribusi politik, dan pemanggilan orang orang yang memiliki reputasi sebagai eksekutor di bidangnya akan menjadi pertimbangan oleh presiden.
Pria yang juga Direktur Pascasarjana Unisma Malang ini menilai kecil kemungkinan Aparatur Sipil Negara (ASN) berkesempatan menjadi menteri, meski sudah setingkat dirjen dan paham betul seluk beluk kementerian.
"Selama ini hanya sebagian kecil saja yang ada seperti itu, mungkin ada satu dua Kementerian selebihnya kemungkinan banyak menteri di periode Jokowi-JK akan dipakai kembali," ujarnya.
Biasanya, kata dia, menteri yang berasal dari internal seperti Kementerian Luar Negeri.
"Selama ini Dirjen itu hidup dalam bayang bayang menterinya baik secara media coverage maupun dalam politik. Karena semua akhirnya mempertimbangkan faktor kontribusi politik maka agak kecil kemungkinan Direktur atau Dirjen menjadi menteri, apalagi biasanya mereka selalu diminta netral dalam pemilihan umum,” jelas Mas’ud.
Sedangkan untuk Kementerian Pertanian, ia juga menilai hal itu sulit terjadi. "Apa ada Dirjen di Pertanian yang diangkat jadi Menteri Pertanian? Sejauh ini setau saya belum pernah. Pertanian itu sektor yang sangat strategis, pasti Presiden akan ambil dari masukan banyak pihak," jelasnya.
Ia menilai antrean orang yang mau masuk kabinet semakin panjang, karena beberapa hal. Antara lain faktor NU yang menunjukkan kemenangan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Tidak bisa dipungkiri faktor NU menentukan kemenangan Jokowi - Makruf Amin, juga Kiai Maruf Amin adalah tokoh tertinggi sehingga pengantre akan berjumlah besar, Dapat diduga NU akan dapat porsi besar apalagi terlihat Muhammadiyah tak begitu dekat pada pilpres kali ini dan seakan-akan netral," jelasnya.
Sementara itu, pimpinan Komisi IV mengenai peluang Buwas jadi calon Menteri Pertanian menjawab datar. Dia hanya menyerahkan kepada Jokowi.
"Kita serahkan ke presiden," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Fraksi PKB, Daniel Johan.
(mdk/eko)