TNI Akan Tambah Ribuan Personel di Ibu Kota Baru, Diprioritaskan Putra Daerah
Selain itu, lanjut Subiyanto, TNI juga akan menambah Alutsista, mengingat wilayah teritorial Kodam VI Mulawarman juga berbatasan dengan Malaysia.
Kodam VI Mulawarman berencana menambah 3.000 prajurit dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) baru, terkait kesiapan TNI di Kalimantan Timur, sebagai ibu kota negara (IKN) baru.
"Saya rencanakan minta tambahan personel. Supaya, seiring pembangunan (ibu kota baru), kita juga tambah personel. Diprioritaskan putra daerah, untuk jadi prajurit di Kodam Jaya," kata Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto, ditemui di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Kamis (24/10).
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Siapa yang dijuluki sebagai Ibu Komando? Di bagian komentar, ada yang menyebut Juliana sebagai Ibu Komando.
-
Di mana lokasi ibu kota baru Mesir? Ibu kota baru Mesir ini dirancang seluas 700 kilometer persegi atau kira-kira seukuran Singapura.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
Subiyanto menerangkan, apabila nantinya Mabes Polri dan Mabes TNI dipindah di ibu kota baru, dibutuhkan penambahan sekitar 2.000-3.000 personel. "Untuk mengisi satuan-satuan baru, dilakukan secara bertahap," ujar Subiyanto.
"Yang jelas, satuan-satuan khusus, latihan khusus. Kita buat satuan baru. Tempatnya baru, untuk rencana pertahanan kita. Seperti di Amborawang (Kutai Kartanegara), Penajam Paser Utara dan di Samarinda," tambah dia.
Subiyanto memastikan, satuan artileri pertahanan udara, dekat dengan bandara sebagai objek vital, dalam rangka pengamanan. "Untuk lokasi Mabes TNI, kita belum tahu. Di mana setting pemerintahan, kita mengikuti itu," ungkap Subiyanto.
"Untuk (keperluan luas) lahan, Mabes TNI ada 3 angkatan. Kira-kiea sama yang ada di Mabes TNI saat ini. Kira-kira 10-20 hektare. Kalau sudah tahu Istana Negara di mana, kemudian kementerian di mana, baru kita setting (lokasi Mabes TNI)," terangnya.
Selain itu, lanjut Subiyanto, TNI juga akan menambah Alutsista, mengingat wilayah teritorial Kodam VI Mulawarman juga berbatasan dengan Malaysia. "Pasti (tambah Alutsista), tahun 2020 dimulai. Pengadaan baru. Sekarang kan, ibu kota jauh dari negara tetangga. Pasti senjata beda kalau kita dekat," tutup Subiyanto.
Baca juga:
Rektor Unmul Klaim KLHK Restui Pelepasan Lahan di Bukit Soeharto untuk Bangun Kampus
Peserta Sayembara Desain Ibu Kota Baru Membeludak Jadi 700 Orang
Menteri Suharso Bakal Buat Aturan agar Pemindahan Ibu Kota Tak Bisa Dibatalkan
Berhadiah Rp2 Miliar, Peserta Sayembara Desain Ibu Kota Baru Capai 762 Orang
Guyon Bos Bappenas ke Istri yang Merupakan Anggota Pansus Pemindahan Ibu Kota
Kembali Jadi Menteri LHK, Siti Nurbaya Pastikan Ibu Kota Baru Tak Rusak Hutan