TNI AL Kerahkan Lima Kapal Bantu Korban Tsunami Selat Sunda
Satgas itu dilengkapi dengan alat penunjang seperti tiga truk LC, dua truk SC, satu foreider, satu ambulans, satu mobil operasional, 100 unit pelampung, tiga set tenda, 20 set perlengkapan medis, dan 15 unit alat komunikasi.
TNI AL mengerahkan KRI Torani-860 dari Koarmada I dan KAL Sanca-815 dari Lantamal III Jakarta dan dua KAL lainnya dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten, serta prajurit untuk membantu penanganan korban tsunami Selat Sunda.
Kadispenal Laksamana Pertama TNI Mohammad Zaenal mengatakan, selain empat kapal tersebut, pihaknya juga mempersiapkan KRI Teluk Cirebon-543 untuk dikerahkan ke lokasi bencana.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
"TNI AL mengerahkan sejumlah kapal dan prajurit ke lokasi terdampak tsunami sebagai reaksi awal penanggulangan bencana tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara, Minggu (23/12).
Selain itu, Korps Marinir TNI AL dari wilayah Jakarta telah mengerahkan Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) dengan kekuatan 100 personel yang dipimpin Danyon Kes 1 Marinir Mayor Laut (K) Mohamad Arifin.
Satgas itu dilengkapi dengan alat penunjang seperti tiga truk LC, dua truk SC, satu foreider, satu ambulans, satu mobil operasional, 100 unit pelampung, tiga set tenda, 20 set perlengkapan medis, dan 15 unit alat komunikasi.
Dalam waktu yang hampir bersamaan prajurit Marinir TNI AL dari Brigif 4 Marinir Lampung yang juga tergabung dalam Satgas PRCPB sejak pukul 08.00 WIB telah bergerak ke daerah terdampak bencana di Pulau Lagundi dan personel Lanal Lampung juga sudah dikerahkan ke wilayah Kalianda.
Dari informasi sementara yang dihimpun oleh jajaran TNI AL, akibat terjangan tsunami di wilayah Selat Sunda, Pos Angkatan Laut (Posal) Labuan rusak ringan dan Posal Sumur rusak berat.
Baca juga:
Korban Tsunami Selat Sunda di Pesisir Lampung: 58 Meninggal Dunia, 424 Luka-luka
Surati Jokowi, Pemerintah Singapura Siap Bantu Atasi Tsunami Selat Sunda
Bani 'Seventeen' Baru 2 Bulan Bersama Keluarga Setelah Istri Pindah Tugas
Tsunami Anyer, Status Gawat Darurat Diberlakukan di Kawasan Pandeglang
Anies Siap Kerahkan Bantuan Penanganan Tsunami Banten
Pembubaran Panitia Maulid, 15 Warga Bukit Nusa Indah Jadi Korban Tsunami Banten
Tsunami Selat Sunda, 2.500 Warga Mengungsi di Kantor Gubernur Lampung