TNI Pastikan Tak Ada Penambahan Pasukan usai 2 Marinir di Nduga Gugur Diserang KST
Teguh mengatakan bahwa saat ini situasi di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga sudah berangsur-angsur pulih.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa menegaskan tidak ada penambahan pasukan TNI di wilayah Kabupaten Nduga usai penyerangan Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) pada akhir pekan lalu. Teguh mengtakan, personel di Nduga sudah cukup.
"Kita tidak ada penambahan personel di daerah tersebut karena di situ sudah ada personel baik itu dari Kodim maupun Satgas Batalion Penugasan," kata Mayjen Teguh kepada awak media di Timika, Selasa (29/3).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
Teguh mengatakan bahwa saat ini situasi di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga sudah berangsur-angsur pulih. "Kondisi di sana sudah kondusif dan sudah terkendali," ujar dia.
Lapor Polisi
Teguh menyebut penyerangan Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Nduga, pada Sabtu (26/3) hingga menyebabkan dua prajurit TNI AL meninggal dunia merupakan perbuatan kriminal sehingga harus dilakukan penegakan hukum terhadap para pelakunya. Atas kejadian itu, pihak TNI sudah membuat laporan polisi.
"Sesuai aturan yang berlaku saat ini, perbuatan mereka itu merupakan tindakan kriminal bersenjata, dan kami sudah membuat laporan polisi agar nanti ditindaklanjuti proses hukumnya. Para pelaku harus ditangkap dan diproses hukum," ujar dia.
Hingga kini pihak TNI masih terus melakukan penyelidikan secara mendalam soal senjata yang digunakan KST saat menyerang Pos Satgas Mupe Marinir-3 di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
"Masih dilakukan pendalaman untuk mengetahui secara detail apa yang sesungguhnya terjadi di sana saat itu," ujar dia.
Kronologi Penyerangan KST
Insiden penyerangan Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Nduga yang terjadi pada Sabtu (26/3) menewaskan dua prajurit TNI AL yakni Letnan Dua Marinir Muhammad Iqbal selaku Komandan Peleton (Danton) dan anak buahnya yaitu Pratu Marinir Wilson Anderson Here. Kedua prajurit TNI AL yang gugur itu menerima kenaikan pangkat anumerta satu tingkat.
Dengan demikian, pangkat dua prajurit yang gugur itu jadi Letnan Satu Marinir Anumerta Muhammad Iqbal dan Praka Anumerta Wilson Anderson Here. Dua prajurit itu gugur saat bertugas di Satuan Tugas Muara dan Pesisir (Satgas Mupe) Yonif 3 Korps Marinir TNI AL yang beranggotakan total 35 orang.
Puluhan prajurit itu diserang oleh KST pimpinan Egianus Kogoya. KST melontarkan granat dari dua arah, yaitu dari belakang pasar dan arah Sungai Alguru sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Demikian dikutip Antara.
(mdk/gil)