TNI-Polri rapatkan barisan bahas pengamanan Pemilu 2019
Rakor pengamanan pemilu ini diikuti oleh Kapolda, Pangdam, dan kepala satuan wilayah di seluruh Indonesia. Rapat ini juga dilakukan untuk meningkatkan sinergitas Polri-TNI dalam mengamankan pesta demokrasi di seluruh wilayah Indonesia.
TNI-Polri menggelar rapat koordinasi (rakor) dalam rangka mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Rapat operasi pengamanan dengan sandi Operasi Mantap Brata 2019 ini digelar di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (13/9).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, rakor dilakukan untuk menyamakan visi dan persepsi antara Polri dan TNI dalam mengawal penyelenggaraan Pemilu 2019. Apalagi tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) sudah dimulai.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
"Polri dan TNI merapatkan barisan sebagai dua komponen penting bangsa ini, apalagi Polri-TNI tidak memiliki hak pilih. Kita berharap bisa maksimal melakukan pengamanan sehingga pesta demokrasi menjadi pesta bagi kita, pesta bagi rakyat memilih wakil-wakilnya," ujar Tito di Auditorium PTIK.
Rakor pengamanan pemilu ini diikuti oleh Kapolda, Pangdam, dan kepala satuan wilayah di seluruh Indonesia. Rapat ini juga dilakukan untuk meningkatkan sinergitas Polri-TNI dalam mengamankan pesta demokrasi di seluruh wilayah Indonesia.
"Ada beberapa hal yang kita lakukan di antaranya netralitas, membuat rencana operasi bersama, melakukan sinergi setiap kewilayahan polda-kodam, membuat simulasi-simulasi, kemudian juga berusaha membuat pesta demokrasi menjadi aman, tertib dan nyaman, tidak terjadi konflik apalagi mengorbankan perpecahan," kata Tito.
Jenderal bintang empat itu menuturkan, pengamanan Pemilu 2019 tidak hanya dilakukan Polri dan TNI. Lebih dari itu, Polri-TNI juga melibatkan elemen masyarakat untuk mendukung suksesnya pelaksanaan Pemilu 2019.
"Nanti ada Linmas jaga di TPS, kita juga mengajak tokoh masyarakat, ormas, semua pihak yang peduli untuk pemilu yang aman dan damai, sehingga bisa memilih bukan hanya presiden dan wakil presiden tapi wakil-wakil legislatif yang baik," ucap Tito.
Tito meminta seluruh tokoh masyarakat agar mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sejuk tentang Pemilu 2019. Sehingga pesta demokrasi tahun ini dapat berjalan dengan aman dan damai.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Mendagri tegaskan kepala daerah boleh kampanye dukung capres-cawapres
Sekjen parpol koalisi Prabowo - Sandi akan konsolidasi strategi kampanye
Jadi penasihat Prabowo di Pilpres, Kwik Kian Gie tetap jadi kader PDIP
Golkar tak khawatir SBY 'turun gunung' menangkan Prabowo-Sandi
Begini aturan kepala daerah yang ingin berkampanye dalam Pilpres
Momen Ma'ruf Amin dan Pakde Karwo berswafoto saat pisah sambut Kapolda Jatim