TNI sebut kelompok Santoso sudah angkat kaki dari Poso
TNI mengatakan kemungkinan kelompok Santoso bergeser ke Parigi Moutong.
Panglima Divisi II Kostrad Mayjen TNI Bambang Haryanto menyatakan anggota kelompok teror pimpinan Santoso sudah tidak berada lagi di hutan-hutan Poso. Menurut dia hal itu diketahui dari hasil latihan militer digelar selama tiga pekan di daerah itu.
"Kami menemukan semua tempat latihan dan persembunyian mereka selama kami melaksanakan latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di kawasan Poso pesisir selama tiga pekan terakhir ini," kata Bambang kepada wartawan di Poso, seperti dilansir dari Antara, Jumat (17/4).
Menurut Bambang, ribuan personel TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara telah melakukan latihan sampai ke puncak-puncak pegunungan diyakini menjadi tempat persembunyian dan latihan teroris itu. Tetapi mereka sudah tidak menemukan orang-orangnya.
"Saya yakin, para perusuh itu sudah meninggalkan lokasi latihan mereka sebelum TNI memulai latihan tempur PPRC pada 31 Maret 2015," ujar Bambang.
Meski latihan tempur PPRC ini tidak bertujuan memburu teroris, namun Bambang mengaku telah menegaskan kepada seluruh anak buahnya untuk bertindak tegas bila menemukan para perusuh tersebut.
Dengan latihan ini, kata Bambang, pihak TNI kini mengetahui secara detail seluruh tempat latihan dan persembunyian para teroris itu sehingga akan lebih mudah melakukan tindakan-tindakan diperlukan bila kemudian hari. Terutama jika kelompok Santoso kembali ke lokasi itu.
Bambang berharap masyarakat tidak takut melaporkan keberadaan para teroris itu kepada TNI dan Polri, bila mengetahui kehadiran mereka. Dia juga berpesan kepada masyarakat segera menghentikan memberikan bantuan logistik kepada para teroris itu selama ini.
"Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menumpas para teroris itu, kalau masyarakat mau dan berani melaporkan keberadaan mereka dan tidak memberikan dukungan apa-apa, seperti logistik," lanjut Bambang.
Bambang juga meminta anggota kelompok teror itu keluar dari tempat persembunyian dan menyerahkan diri, lalu kembali ke kehidupan normal dan damai bersama masyarakat.
Sementara itu, pihak kepolisian kini semakin gencar memburu para teroris diyakini telah keluar dari hutan-hutan Poso. Diperkirakan mereka bersembunyi di hutan-hutan sekitar Kabupaten Parigi Moutong.
Selama latihan tempur PPRC TNI berlangsung, kepolisian berhasil menembak mati salah seorang pemimpin teroris bernama Daeng Koro, dan seorang anak buahnya. Peristiwa itu terjadi saat mereka menyingkir dari hutan Poso dan bersembunyi di hutan Parigi Moutong.