Tol Surabaya-Kertosono bisa dilalui saat mudik Lebaran
Gubernur Jawa Timur Soekarwo memastikan Jalan Tol Surabaya-Kertosono sudah bisa dilalui tanggal 19 Juni. Sehingga saat mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2017 nanti, jalan tol yang dibangun sejak 2007 silam ini bisa dioperasikan.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo memastikan Jalan Tol Surabaya-Kertosono sudah bisa dilalui tanggal 19 Juni. Sehingga saat mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2017 nanti, jalan tol yang dibangun sejak 2007 silam ini bisa dioperasikan.
Jalan tol ini terdiri dua bagian. Bagian pertama Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Tol dengan panjang jalan sekitar 36,27 Km ini dimulai dari Waru, Sidoarjo hingga Mojokerto.
Tol Sumo terbagi lima seksi. Rinciannya seksi 1A. Dimulai dari Waru-Sepanjang (2,3 Km). Kemudian seksi 1B dengan panjang 4,3 Km (Sepanjang-Western Ring Road/WRR).
Selanjutnya seksi 2 yang memiliki panjang jalan sekitar 5,1 Km (WRR-Driyorejo). Seksi 3 dengan panjang 6,1 Km (Driyorejo-Krian), dan yang terakhir seksi 4 sepanjang 18,47 Km (Krian-Mojokerto).
Bagian kedua adalah jalan Tol Mojokerto-Jombang-Kertosono. Tol ini memiliki panjang 40,5 Km, membentang dari Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang sampai Kecamatan Jetis di Kabupaten Mojokerto.
Pembangunan tol ini dibagi empat seksi. Seksi 1 sepanjang 14,7 Km, dimulai dari Bandar Kedungmulyo-Jombang. Kemudian seksi 2 dengan panjang 19,9 Km (Jombang-Mojokerto Barat).
Seksi 3 sepanjang 3 Km (Mojokerto Barat-Mojokerto Utara). Sedangkan seksi 4 sepanjang 0,9 Km, menghubungkan Kertosono dengan Bandar Kedungmulyo. Seksi 4 ini berada di ujung barat tol, atau di wilayah Kertosono yang akan menjadi penghubung dengan Tol Solo-Kertosono.
Sementara Gubernur Soekarwo saat meninjau jalan tol yang dikelola PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) ini, Selasa (13/6), mengakui kalau kondisi jalan tol ini belum sempurna 100 persen. Sehingga penjagaan dari petugas menjadi sangat penting, terutama masih adanya jalan lintas sebidang.
"Untuk bagian sambungan-sambungan jalan yang belum selesai, harus diperbanyak pengamanan untuk penyamaan ketinggian jalan. Apalagi juga masih ada penyeberangan yang belum selesai," kata Soekarwo.
Menurutnya, jalan yang dibuka satu lajur ini, menggunakan manajemen pengarusan jalan yang diatur pada saat mudik dari timur ke barat. Sedangkan untuk arus balik, diatur dari barat ke timur. "Jadi ada rekayasa transportasi untuk mengatasi kemacetan," jelasnya.
Soekarwo juga mengaku tetap optimis jalan tol ini bisa dilalui pada 19 Juni mendatang. Dan diharapkan, dengan adanya jalan tol ini, akan mengurai kemacetan lalu lintas.
"Ini sebagai solusi mengatasi kepadatan mobilitas transportasi di jalan utama dari Surabaya ke luar kota," tandas gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini.