Tolak dipindahkan, Napi Rutan Sialang Bungkuk mengamuk
Keributan kembali terjadi di Rumah Tahanan Klas II B Pekanbaru antara narapidana. Mereka mengamuk dan teriak karena tidak terima dipindahkan oleh para polisi dan Brimob Polda Riau Sabtu (15/7) malam.
Keributan kembali terjadi di Rumah Tahanan Klas II B Pekanbaru antara narapidana. Mereka mengamuk dan teriak karena tidak terima dipindahkan oleh para polisi dan Brimob Polda Riau Sabtu (15/7) malam.
Keributan dipicu adanya rencana pemindahan yang akan dilakukan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap 21 orang narapidana Rutan Sialang Bungkuk.
Kanwil Kemenkum HAM Riau menggelar rapat dengan Polda Riau, Satuan Brimob dan Polresta Pekanbaru terkait rencana pemindahan pada Jumat (14/7).
Keesokan harinya, Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB, rencana pemindahan dilaksanakan terhadap 17 orang napi Sialang Bungkuk ke Lapas Bangkinang, Lapas Pasir Pengaraian dan Lapas Tembilahan.
"Selain pemindahan, kita juga melakukan pemeriksaan razia narkotika dan senjata tajam. Petugas Lapas ada 150 orang bersama TNI dan Polri sebanyak 600 orang," ujar Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi Priadinata kepada merdeka.com Minggu (16/7)
Dijelaskan Edy, petugas Lapas dikedepankan melakukan pengambilan dan penggeledahan napi dari kamar blok. Kemudian kepolisian membackup kegiatan petugas Lapas dengan cara unit penyelamatan 90 personel, unit pengawalan 30 personel, Tim Anarkis15 personel, dan sisanya unit pengamanan pasca pemindahan.
"Kondisi Rutan Sialang Bungkuk saat ini total jumlah napi 1231 orang, Blok A sebanyak 28 kamar dengan jumlah napi 315 orang, Blok B sebanyak 32 kamar dengan jumlah napi 467 orang. Kerawanan lebih tinggi dari blok lain," ucap Edy.
Selain itu, Blok C sebanyak 27 kamar dengan jumlah napi 415 orang, sebanyak 34 orang napi berada di luar yakni dapur dan klinik. Bahkan, ada napi yang masih saja menyimpan senjata tajam, gunting dan tangkai sapu yang ditajamkan.
Pantauan merdeka.com Minggu pagi ini, kondisi Rutan Sialang Bunguk dijaga ketat ratusan personel TNI dan Polisi. Mereka bersiaga di dalam dan luar Rutan sebagai upaya antisipasi kaburnya para napi.