Tolak kenaikan BBM, mahasiswa & warga Solo bakar foto Jokowi
"Pulanglah Jokowi, mundur Jokowi, Jokowi turun. Kami minta kebijakan kenaikan BBM segera dibatalkan," teriak Arip Budhi.
Aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak terus berlangsung di Solo. Ratusan mahasiswa dan masyarakat melakukan long march dari depan Taman Sriwedari, Jalan Slamet Riyadi hingga Bundaran Gladak.
Dalam perjalanan mereka membawa sejumlah poster dan spanduk yang berisi kecaman terhadap keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Sesampai di Bundaran Gladag, para pengunjuk rasa satu persatu melakukan orasi. Usai melakukan orasi mereka membakar ban dan foto Presiden Joko Widodo.
Aksi pembakaran foto tersebut tak mendapatkan reaksi dari aparat keamanan yang mengawal unjuk rasa mahasiswa dari berbagai elemen tersebut. Tak hanya membakar foto, mahasiswa dan sejumlah organisasi masyarakat itu pun sempat memblokade Jalan Slamet Riyadi.
"Jokowi baru menjabat selama 30 saja hari sudah menyengsarakan rakyat. Pulanglah Jokowi, mundur Jokowi, Jokowi turun. Kami minta kebijakan kenaikan BBM segera dibatalkan. Kenaikan harga BBM ini jelas telah menyengsarakan rakyat," teriak Arip Budhi Hermawan, salah satu peserta aksi.
Akibat aksi tersebut arus lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi sempat mengalami kemacetan. Polisi yang mengawal aksi terpaksa bekerja keras mengurai kemacetan. Puas melakukan aksinya di bundaran Gladag, mereka kembali melakukan long march ke Balai Kota Solo, yang jaraknya sekitar 400 meter.