Tragedi Rohingya, Myanmar dipertimbangkan tak diikutsertakan di Asian Games
Usulan penghapusan Myanmar sebagai peserta Asian Games 2018 mendapat respons dari Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Permintaan itu disampaikan Front Pembela Islam (FPI) setempat sebagai bentuk kecaman atas pembantaian yang dilakukan militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya.
Usulan penghapusan Myanmar sebagai peserta Asian Games 2018 mendapat respons dari Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Permintaan itu disampaikan Front Pembela Islam (FPI) setempat sebagai bentuk kecaman atas pembantaian yang dilakukan militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya.
"Mengenai adanya permintaan agar Myanmar tidak ikut mengirim delegasi Asian Games, ini boleh saja. Nanti akan kita pertimbangkan," ungkap Alex, Selasa (5/9).
Alex juga turut mengecam kekejaman yang dilakukan Myanmar terhadap Muslim Rohingya karena melanggar hak asasi manusia.
"Kita kecam aksi kekejaman, itu tidak boleh dilakukan di mana pun, termasuk di Suriah oleh ISIS, Rohingya, dan tempat lain," ujarnya.
Alex mengatakan, sebagai negara yang menjunjung tinggi kedamaian, pemerintah Indonesia telah melakukan banyak langkah konkret agar kekerasan terhadap Muslim Rohingya tak lagi terjadi. Dia menilai kebijakan mengutus Menteri Luar Negeri RI untuk melakukan diplomasi dengan pemerintah Myanmar adalah salah satu cara efektif.
"Indonesia bisa mengambil peran dan ini kita dorong ke pemerintah pusat," kata dia.
Terkait dengan aksi massa yang mayoritas dilakukan ormas Islam, Alex menyebut suatu kewajaran. Hanya saja, aksi itu dilakukan dengan cara yang benar dan humanis.
"Boleh-boleh saja mengajukan tuntutan, wajar. Tapi jangan anarkis," pungkasnya.