Tuntut upah tinggi, buruh Jateng dukung pabrik semen Rembang berdiri
Kelompok setuju dengan pendirian dan beroperasinya pabrik semen Rembang, Jawa Tengah, bertambah dengan adanya dukungan dari kalangan buruh.
Kelompok setuju dengan pendirian dan beroperasinya pabrik semen Rembang, Jawa Tengah, bertambah dengan adanya dukungan dari kalangan buruh.
Kaum buruh mendukung karena semakin banyaknya industri di Provinsi Jawa Tengah. Ini termasuk pendirian dan beroperasinya pabrik semen Rembang, Jawa Tengah. Mereka yakin pembangunan itu bakal berdampak baik bagi perekonomian masyarakat.
Dukungan tersebut diwujudkan dalam aksi damai ratusan buruh di depan Halaman Kantor Gubernuran Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/12). Mereka turun aksi berbarengan dengan aksi damai warga Rembang pendukung pengoperasian pabrik semen Rembang tergabung dalam Laskar Brotoseno.
Aliansi Buruh Jateng menuntut pemerintah mengizinkan operasional pabrik PT Semen Indonesia di Rembang. Keberadaan pabrik semen tersebut dinilai bagus untuk menambah lapangan pekerjaan kepada masyarakat.
"Saat sudah tersedia lapangan pekerjaan maka kesejahteraan rakyat akan lebih terjamin, karena adanya pekerjaan pasti bagi masyarakat. Dalam hal ini Negara telah hadir dlm kepentingan rakyat karena Pabrik Semen dibangun juga menggunakan uang rakyat dan dikelola oleh BUMN," tegas Eko Suyanto, Koordinator Aliansi Buruh Jateng dalam orasinya.
Eko menjelaskan, Jateng butuh lebih banyak investasi agar perekonomian bisa bersaing dengan provinsi tetangga. Menurutnya ketertinggalan Jateng bisa dilihat dari nominal upah minimum kabupaten/kota (UMK). UMK Jatim tahun 2017 paling tinggi ialah Kota Surabaya, mencapai Rp 3,296 juta. Bandingkan dengan UMK 2017 tertinggi di Jateng yakni di Kota Semarang yanga hanya Rp 2,1 juta.
Menurut Eko, Rakyat Rembang berhak mendapat penghidupan lebih layak dan menerima UMK lebih besar. Saat ini UMK Rembang 2017 sebesar 1,4 juta. "Dengan adanya pabrik semen, Rembang akan bisa seperti Gresik yang UMK-nya sudah Rp 3,3 juta," ungkapnya.
Koordinator Pendukung Semen Rembang Wahyudi dalam orasinya mengatakan, di dekat lokasi pabrik Semen Rembang saat ini sudah banyak perusahaan tambang besar. Mereka mengambil material untuk disetorkan pada pabrik semen.
"Tapi mereka tidak pernah ditolak, tidak pernah digegeri. Baru ketika PT Semen Indonesia yang milik Nasional mau berdiri kok malah diprotes keras. DI Jateng juga ada pabrik semen di Banyumas dan Cilacap, malah mau berdiri di Grobogan. Itu semua milik swasta, kok tidak pernah diprotes? Ada apa?" ungkapnya.
Sampai berita ini ditulis, aksi masih berlangsung. Selain para pendukung semen, pihak penolak juga masih menggelar aksi di depan gubernuran. Puluhan petugas polisi mengawasi jalannya aksi untuk memastikan situasi tetap kondusif.