UGM evaluasi ajaran Pancasila dalam kurikulumnya
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono, menjabarkan bahwa mereka tengah melakukan evaluasi terhadap sistem pengajaran selama ini dilakukan. Evaluasi dilakukan salah satunya adalah untuk memformulasikan ulang masuknya Pancasila ke dalam kegiatan belajar mengajar di UGM.
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono, menjabarkan bahwa mereka tengah melakukan evaluasi terhadap sistem pengajaran selama ini dilakukan. Evaluasi dilakukan salah satunya adalah untuk memformulasikan ulang masuknya Pancasila ke dalam kegiatan belajar mengajar di UGM.
"Kita sedang membicarakan bagaimana implementasi Pancasila dalam tri dharma pendidikan, bagaimana memasukkan Pancasila ke dalam pengajaran dan bagaimana supaya Pancasila bisa menjadi sikap sehari-hari," ujar Panut di UGM, Senin (5/6) malam.
Panut menginginkan bahwa Pancasila tak boleh hanya dibicarakan secara verbal tanpa ada tindak lanjutnya. Pancasila, kata Panut, saat ini dianggap tak konstektual dengan sikap kita di masyarakat maupun keseharian kita.
"Kita sedang melakukan formulasi Pancasila masuk ke dalam pendidikan. Artinya, apa yang kita sampaikan di pendidikan harus sudah memasukkan Pancasila. (Pancasila) Tidak hanya diucapkan tetapi secara kongkrit diajarkan kepada mahasiswa agar menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari," ucap mantan Dekan Fakultas Teknik UGM ini.
Panut menyampaikan bahwa formulasi pendidikan Pancasila terus dilakukan oleh UGM. Saat ini, UGM baru sekadar mengimbau kepada para pengajar untuk mempraktikkan Pancasila dalam kelas minimal lima hingga 10 menit dalam satu kali pengajaran.
"Belum dalam metodologi kuliah yang baku. Tetapi sudah kita himbau agar
dalam 10 atau 5 menit dosen mengajar harus mengenalkan praktik-praktik Pancasila agar Pancasila mudah dipahami," tutur Panut.
Panut mencontohkan bahwa dosen bisa membahas tentang gap ekonomi di Indonesia terlalu tinggi seperti sekarang ini. Kemudian, lanjut Panut, dikaitkan dengan teori ekonomi Pancasila.
"Prinsipnya UGM selalu berusaha agar Pancasila tidak hanya didiskusikan secara verbal. Tetapi bagaimana membumikan ajaran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," terangnya.