UGM kirim tim ke Asmat bantu penanganan campak dan gizi buruk
Tim DERU yang dikirim UGM ini berjumlah 7 orang dipimpin langsung oleh Sekretaris Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, Rachmawan Budiarto dan Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat, Nanung Agus Fitriyanto.
Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan tim Disaster Response Unit (DERU) ke Agats, Asmat, Papua. Tim yang dikirimkan ini akan bertugas membantu penanganan gizi buruk di Agats.
Tim DERU yang dikirim UGM ini berjumlah 7 orang dipimpin langsung oleh Sekretaris Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, Rachmawan Budiarto dan Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat, Nanung Agus Fitriyanto.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Bagaimana Ilham diterima di UGM? Ilham berhasil diterima di UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNPB) 2023 di Prodi Hubungan Internasional.
-
Kenapa UGM dibangun di Yogyakarta? Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah salah satu tokoh yang mendukung pendirian kembali UGM di wilayah Republik yang tersisa, Yogyakarta. Beliau sangat mendukung keberlangsungan pendidikan tinggi di kota tersebut dan bahkan memberikan tanah Kasultanan untuk menjadi lokasi kampus UGM.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa yang ditemukan di Bukit Ulucak, Turki? Arkeolog menemukan patung laki-laki dan perempuan yang diperkirakan berasal dari tahun 5.700 SM.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
Rachmawan menyampaikan pengiriman tim DERU UGM ini terdiri dari 2 gelombang, yakni Rabu dan Kamis (26 dan 27 Januari) yang lalu. Tim, lanjut Rachmawan, akan bersinergi dengan Pemkab setempat, Kemenkes dan TNI dalam penanganan masalah gizi buruk dan berbagai dampaknya.
"Ini nanti sekaligus menyiapkan tim UGM selanjutnya (jumlah lebih besar) untuk program multidisiplin jangka menengah," ujar Rachmawan saat dihubungi, Senin (29/1).
Sedangkan, menurut Nanung, ada beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan di Agats. Di antaranya dengan memberikan dukungan sistemik komprehensif kepada Kabupaten Asmat (tidak hanya Distrik Agats) sebagai tindaklanjut penanganan kondisi darurat ini. Selain itu, kata Nanung, juga diperlukan program menengah, antara lain dalam bentuk pengiriman sejumlah tim multidisiplin.
"Dalam waktu dekat pengiriman tim yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum dan dokter kesehatan masyarakat sangat diperlukan. Untuk program menengah perlu juga bersinergi dengan multi stakeholders dalam mendukung Kabupaten Asmat dalam pembangunan di sektor infrastruktur dasar, seperti listrik dan air bersih serta kesehatan lingkungan," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, hingga saat ini tercatat ada 70 orang korban meninggal dunia di Kabupaten Asmat. Para korban ini meninggal dunia dikarenakan terkena campak dan gizi buruk. Tercatat 66 orang meninggal karena campak dan 4 orang lainnya meninggal karena gizi buruk.
Baca juga:
Menkes minta semua pihak kerja sama tangani campak dan gizi buruk di Asmat
Perjuangan Satgas TNI tempuh medan berat demi selamatkan warga Asmat
Pimpinan DPR gelar rapat bahas revisi UU MD3 dan gizi buruk di Asmat
TNI kerahkan Satgas Kesehatan bantu penanganan KLB campak di Papua
Kapolda Papua: 15.000 warga Asmat alami gizi buruk, butuh tenaga medis