Uji Coba Sekolah di Bogor, Siswa yang Tak Diizinkan Orang Tua Tetap Belajar Daring
"Karena itu, ada angket yang harus diisi orang tua murid, mereka mengizinkan atau tidak anaknya datang ke sekolah. Kalau tidak, kami tetap siapkan pembelajaran secara daring,"
Uji coba sekolah tatap muka di Kabupaten Bogor, rupanya tidak memaksa siswa harus ikut datang sekolah. Jika orang tua tidak mengizinkan putra putrinya untuk datang, maka sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) tetap diterapkan.
Seperti di SMA Negeri 2 Cibinong, yang menjadi salah satu sekolah percontohan dalam uji coba pembelajaran tatap muka, ada satu kelas yang seharusnya diisi 18 siswa, namun hanya dihadiri dua orang di sekolah.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Siapa yang ikut kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8? Neti tergabung dalam Kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
"Karena itu, ada angket yang harus diisi orang tua murid, mereka mengizinkan atau tidak anaknya datang ke sekolah. Kalau tidak, kami tetap siapkan pembelajaran secara daring," kata Kepala Sekolah SMAN 2 Cibinong, Elis Nurhayati, Senin (15/3).
Kata dia, dalam uji coba hari pertama ini, SMAN 2 Cibinong membuka 12 kelas dengan maksimal dihadiri 18 orang siswa. Kata Elis, jumlah tersebut adalah 50 persen dari rata-rata jumlah siswa dalam satu kelas.
"Iya tapi ada yang hanya diisi enam orang. Bahkan ada yang hanya dua orang. Karena itu tadi, orang tua tidak mengizinkan karena, dari semua instruksi pemerintah, izin orang tua yang paling penting," jelas Elis.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Aris Tardiana menjelaskan, 170 sekolah di Kabupaten Bogor, hari ini melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Satu sekolah pada setiap jenjang mewakili satu kecamatan.
"Yang diusulkan kan ada 232 sekolah dari semua jenjang. Namun, yang lolos hanya 170 dan dimulai hari ini. Meski pemerintah daerah sudah mengizinkan, namun tetap harus ada persetujuan dari orang tua," jelas Atis.
Atis menjelaskan, dari 170 sekolah menjadi percontohan uji coba pembelajaran tata muka, terdiri dari 29 SD, 24 MI, 28 SMP, 18 MTs, 7 MA, 32 SMA dan 32 SMK.
Baca juga:
Kemendikbud Target Sekolah Dibuka Juli, Banten Tunggu Zona Hijau
170 Sekolah di Bogor akan Diuji Coba Belajar Tatap Muka
145 SD dan SMP di Pangandaran Sudah Gelar Belajar Tatap Muka
Rencana Sekolah Tatap Muka di Medan, Guru dan Pelajar akan Divaksinasi Covid-19
Mendikbud Dorong Sekolah Tatap Muka usai Vaksinasi Tenaga Pendidik