UNDP kucurkan Rp 108 miliar dukung kaum LGBT, termasuk Indonesia
Pemerintah Indonesia meminta UNDP agar menghentikan aliran dana untuk kegiatan kelompok LGBT.
Badan Program Pembangunan PBB atau United Nations Development Program (UNDP) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Swedia di Bangkok dan Badan Bantuan Pembangunan Internasional AS (USAID) mengucurkan dana USD 8 juta atau sekitar Rp 108 miliar untuk mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Indonesia, China, Filipina, dan Thailand. Dalam keterangannya seperti dilansir Antara, UNDP menyebutkan bahwa proyek ini dimulai pada Desember 2014 hingga September 2017.
Pemerintah Indonesia meminta UNDP agar menghentikan aliran dana untuk kegiatan kelompok LGBT. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memanggil perwakilan UNDP di Jakarta untuk mengklarifikasi berita adanya aliran dana tersebut ke Indonesia.
"UNDP yang di sini mengaku tidak tahu dan tidak mengikuti proyek itu, dana itu UNDP di Thailand. Oleh karena itu diminta secara organisasi untuk memberitahukan ke Thailand supaya jangan melaksanakan itu," kata Wapres JK, Senin (15/2).
Sejumlah tujuan dari dibentuknya proyek tersebut adalah untuk mendukung kaum LGBT dalam mengetahui hak mereka. Termasuk hak hukum dalam melaporkan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi pada mereka.
Hasil yang ingin dicapai dari proyek tersebut salah satunya adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi non-profit LGBT untuk memobilisasi, menyokong dan berkontribusi melalui dialog, kebijakan dan aktivitas pemberdayaan komunitas.