Uniknya cara buruh perikanan sampaikan tuntutan ke Jokowi agar diperhatikan
"Kita lihat bahwa kondisi nelayan masih ada penindasan tapi negara acuh maka kita inisiasi bagaimana sampaikan pesan tersebut dengan cara kreatif yang seharusnya negara perhatikan," kata koordinator lapangan KIARA, Fauzi, di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (1/5).
Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA) ikut memperingati hari buruh Internasional atau 'May Day'. Mereka sudah mulai berkumpul dan bergabung dengan massa buruh lainnya sejak pagi tadi.
Dalam aksi kali ini, mereka justru tak membawa bendera atau spanduk seperti para buruh yang lainnya. Justru mereka membawa beberapa poster yang sudah mereka persiapkan sejak kemarin sebelum turun ke jalan.
-
Apa makna di balik perayaan Hari Buruh atau May Day? Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia. Momen tersebut dapat menjadi wujud apresiasi untuk perjuangan kaum buruh di berbagai negara. Hari Buruh atau May Day juga menjadi simbol perjuangan untuk demokrasi, kemerdekaan dan persamaan di seluruh dunia.
-
Dimana peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia diadakan? Peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia dimulai dari Surabaya lewat Serikat Buruh Kung Tang Hwe Koan.
-
Siapa pelopor aksi May Day pertama di Indonesia dan Asia? Mengenal Serikat Buruh Kung Tang Hwe Koan, Pelopor Aksi May Day Pertama di Indonesia dan Asia Pada 1884 sekelompok buruh di Amerika serikat merasakan kondisi kerja yang tak menguntungkan.
-
Kapan peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia dimulai? Peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia dimulai dari Surabaya lewat Serikat Buruh Kung Tang Hwe Koan.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
Namun poster yang mereka tampilkan terbilang unik. Lewat poster-poster itu, mereka menyampaikan aspirasinya kepada Presiden Joko Widodo atas nasib nelayan yang memprihatinkan.
"Kita lihat bahwa kondisi nelayan masih ada penindasan tapi negara acuh maka kita inisiasi bagaimana sampaikan pesan tersebut dengan cara kreatif yang seharusnya negara perhatikan," kata koordinator lapangan KIARA, Fauzi, di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (1/5).
Beberapa poster yang dibawa seperti poster bergambar pemeran film Dilan dan Milea yang dibubuhi tulis 'Maaf Dek Abang Belum Bisa Nikahin Kamu, Gaji Abang Masih Rendah'.
Menurutnya, poster Dilan yang memboncengi Milea itu sebagai salah satu bentuk kritik kepada Jokowi yang mana masih banyak buruh yang belum mendapatkan upah yang layak.
"Poster Dilan buruh tidak bisa melamar dalam waktu dekat. Karena upah belum layak," ujarnya.
Lalu poster bergambar Jokowi dengan seorang anak saat berkunjung ke daerah. Poster Jokowi dengan seorang anak dengan seragam sekolah yang bertuliskan 'Pak, Saya Gak Mau Sepeda, Saya Maunya Pekerja Perikanan Dilindungi.'
Lewat ragam poster dengan tulisan menarik itu, dia berharap Jokowi lebih memperhatikan nasib keluarga nelayan. Khususnya anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan dengan secara layak.
"Kedua ada kebiasaan Jokowi bagikan sepeda ke anak-anak, ada anak nelayan atau buruh minta bapak ibunya hak nya dipenuhi negara. Kondisi anak nelayan masih dibawah pendidikan layak," ucapnya.
Lalu, ada pula poster-poster yang lainnya seperti poster Nyi Rorokidul dengan tulisan 'Nek Jokowi Ora Iso Ngelindungi Pekerja Perikanan, Yo Wis Ben Aku Wae'. Namun, bukan hanya adanya poster untuk Jokowi saja, teryata ada juga poster untuk Menteri Kelautan dan Perikanan yang bertuliskan 'Tenggelamkan Pelanggar Hak Pekerja Perikanan'.
"Bu Susi adalah wonder woman, wanita kuat yang konsen ke nelayan. Kita minta beliau tegas ke pengusaha yang menindas pengusaha perikanan. Jam kerja panjang, kekerasan, tidak ada perlindungan. Banyak yang hilang nyawa dan cedera permanen kayak lumpuh," ungkapnya.
"Pesan kreatif kita adalah "Negara Maritim Tapi Nelayan Tidak Dilindungi". Itu tag line kita hari ini. Kurang lebih 40 orang dari Jakarta, Rembang, Kendal, Indramayu," katanya.
Baca juga:
Lagu Syubbanul Wathon mewarnai aksi buruh di Surabaya
Dede Yusuf ajak pendemo tangkap pekerja asing yang jadi buruh kasar
Ikut demo buruh, Yusril janji gugat Perpres Tenaga Kerja Asing
Prabowo tiba di Istora Senayan, buruh bersahutan teriak Presiden
Barracuda dan water cannon amankan Hari Buruh di depan Istana
Deklarasi buruh dukung Prabowo di Istora dipungut biaya Rp 15 ribu
Dukung Prabowo, buruh minta dijadikan menteri tenaga kerja