Usai kerusuhan, Lapas Cirebon dijaga ratusan personel polisi
Hingga berita ini diturunkan, situasi dalam lapas sudah kembali kondusif. "Dipastikan tidak ada korban jiwa, hanya saja ada kerusakan sedikit," tutupnya.
Kerusuhan dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kembali terjadi. Kali ini di Lapas Cirebon, Jawa Barat.
Imbasnya, ratusan personel kepolisian akan berjaga 1x24 jam di lokasi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana letak Benteng Kuta Lubok? Secara administratif benteng ini berdiri di Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Menempati lahan seluas 5 hektare, benteng ini lokasinya sangat dekat dengan bibir pantai.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
"Kami akan siaga di sini (lapas) 1x24 jam untuk memastikan bahwa tidak ada imbas akibat adanya keributan yang terjadi di dalam," kata Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid AB di Cirebon, Rabu (21/3).
Penjagaan untuk mencegah kerusuhan kembali terjadi.
Penyebab mengamuknya penghuni lapas karena mereka menolak adanya razia alat komunikasi yang dilakukan petugas.
"Para penghuni melakukan pelemparan genting dan sebagiannya kepada petugas," ungkapnya seperti diberitakan Antara.
Napi menolak dirazia setiap hari
Yang ditolak penghuni lapas ialah adanya razia alat komunikasi tiap hari. Mereka meminta agar razia dilakukan empat atau lima kali dalam sebulan.
"Mereka itu aspirasinya meminta razia tidak rutin setiap hari, tapi mungkin sebulan empat atau lima. Mereka sebenarnya setuju ada razia tapi keberatan kalau harus setiap hari di razia," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, situasi dalam lapas sudah kembali kondusif. "Dipastikan tidak ada korban jiwa, hanya saja ada kerusakan sedikit," tutupnya.
Baca juga:
Buntut kerusuhan, 58 napi dipindah dari Banda Aceh ke Tanjung Gusta
50 Napi diperiksa di kamar khusus terkait kerusuhan Lapas Banda Aceh
LBH: Kerusuhan LP Banda Aceh akumulasi bobroknya pengawasan petugas
Kakanwil Kemenkumham Aceh sebut sipir tak lagi dihargai narapidana
2 Sipir LP Banda Aceh jadi tersangka dalang kerusuhan & pengedar narkoba