Usai kuburan dibongkar, jasad diduga eks PKI dikremasi tengah malam
Setelah itu, para tetua Desa Adat Mesean akan melakukan upacara pembersihan disebut Pecaruan.
Proses pembongkaran kuburan diduga mantan anggota Partai Komunis Indonesia di jalan Desa Adat Masean, Batu Agung, Kabupaten Jembrana, Bali, selesai dilakukan. Namun di luar rencana awal, seluruh tulang itu langsung dikremasi (aben) pada Jumat (30/10) dini hari.
"Yah, semalam sudah kita upacara megeseng atau mengaben di setra (kuburan)," kata Kelian Adat Masean, Ida Bagus Ketut Siwa, di Batu Agung, Jembrana, Jumat (30/10).
Padahal awalnya, mereka berencana mencari hari baik buat mengaben. Namun, usai penggalian hingga malam hari itu, seluruh jasad langsung dikremasi di pemakaman Batu Agung.
Lebih lanjut dikatakan Siwa, setelah prosesi kremasi, krama (warga) adat melanjutkan dengan upacara Nganyut (dibuang). Yakni melarung abu jenazah ke laut. Gunanya buat pelepasan arwah dan dikembalikan ke tempatnya masing-masing.
"Tanggung jawab kami hingga pada prosesi pengabenan dan terakhir upacara Nganyut. Setelah itu kita serahkan upacara selanjutnya kepada pihak keluarga masing-masing," ujar Siwa.
Sesuai tingkatan Yadnya atau upacara sesuai Hindu, dikatakan Siwa, pihak desa adat tinggal menggelar upacara pembersihan desa disebut Pecaruan.
"Sekarang kami tinggal melaksanakan upacara Pecaruan. Yang akan dilaksanakan adalah Pecaruan Nyatur Desa, atau pecaruan dilaksanakan di batas-batas desa," ucap Siwa.
Rencananya, upacara Pecaruan Nyatur Desa akan digelar pada 1 November mendatang. Namun, pihaknya mengaku masih kesulitan dana dan mengharapkan uluran tangan para donatur.