Usir serangan kera, seratusan penembak jitu diterjunkan
Untuk mengusir kera tersebut seratusan penembak jitu dari TNI, Kepolisian dan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) dikerahkan. Mereka memburu kera liar mulai Kamis (3/8) hari ini hingga sepekan ke depan.
Kawanan kera liar dalam dua bulan ini gencar menyerbu ladang dan pemukiman warga di Boyolali. Akibatnya puluhan hektar tanaman jagung, umbi-umbian, dan tanaman buah milik warga rusak.
Hasil panen warga menurun drastis akibat serbuan kawanan kera liar yang datang secara berkelompok dengan jumlah sekitar 50 ekor.
Untuk mengusir kera tersebut seratusan penembak jitu dari TNI, Kepolisian dan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) dikerahkan. Mereka memburu kera liar mulai Kamis (3/8) hari ini hingga sepekan ke depan.
Perburuan kera liar tersebut juga melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah. Nantinya seratusan penembak itu akan disebar di beberapa lokasi.
"Antara lain di Desa Sendang, Karanggede dalam dua bulan terakhir juga dilakukan. Perburuan ini bukan untuk membunuh atau memusnahkan kawanan kera, tapi untuk mengamankan lahan dan pemukiman warga. Kami menggunakan peluru karet, bukan peluru tajam. Kera yang tertangkap akan diserahkan ke BKSDA," kata Kapolsek Karanggede, AKP Margono, Kamis (3/8).
Sebelum didatangkan para penembak jitu, warga sudah berusaha menghalau kera-kera dengan kayu dan bambu, namun mereka selalu datang lagi. Warga juga berusaha menangkap kera dengan memagari ladang menggunakan jaring. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
"Semakin diusir, kera-kera itu malah semakin galak dan nekat. Mereka pergi sebentar, lalu datang lagi dengan jumlah lebih banyak," ujar Purwanto (45) seorang warga Desa Karanggede.
Selain menjarah hasil ladang, kawanan kera juga menyerang warga setempat. Tercatat 13 warga telah menjadi korban serangan kera-kera yang kelaparan itu. Para korban semuanya terdiri dari anak-anak dan manusia lanjut usia.
"Mereka mulai menyerang warga. Korban terakhir adalah Mbah Parmo, (82). Dia diserang Selasa (1/8) lalu dan terluka cukup parah. Ada 42 jahitan di lengan dan dada," ujar Kepala Desa Sendang, Karanggede, Sukimin.
Sukimin menambahkan Mbah Parmo berusaha mengusir beberapa ekor kera yang mendekati kandang ayam miliknya dengan menggunakan kayu. Namun, kawanan kera itu malah balik balik menyerang dengan beringas.
Kapolsek Karanggede, AKP Margono menjelaskan, hari ini pihaknya menyebar penembak jitu ke segala titik, menyisir tempat-tempat yang kerap didatangi kawanan kera. Ia berharap cara ini akan berhasil karena keberadaan kera-kera itu sudah meresahkan warga.
"Serbuan kawanan kera memang rutin terjadi setiap musim kemarau. Rusaknya kawasan lereng Gunung Merapi tempat hidup habitat asli kera diduga menjadi penyebab kera-kera turun gunung dan menjarah hasil pertanian warga," pungkas dia.
Baca juga:
Seratus penembak jitu TNI dan Polri disiagakan usir serangan kera
Warga Aceh Besar resah harimau mangsa ternak
Puluhan kera jarah warung dan ladang, petani Wonogiri merugi
Aksi pemburu buaya di laguna Pantai Gading
Heboh, penyelundupan ular kobra dalam kaleng keripik di AS
-
Apa ciri khas Sego Tempong Boyolali? Di Boyolali, makanan Sego Tempong sudah diadaptasi sesuai dengan lidah warga Jateng. Uniknya lagi, lauk sego tempong di salah satu warung makan di Boyolali itu adalah iga sapi yang pedas.
-
Kenapa Gendar Pecel di Boyolali makin langka? Gendar Pecel sendiri merupakan kuliner yang begitu populer di Salatiga, Boyolali, dan Solo. Seiring berjalan waktu, keberadaan kuliner ini makin langka karena bersaing dengan menjamurnya ragam kuliner baru.
-
Kapan Angga pindah ke Boyolali? Pindah dari Jakarta ke Boyolali pada tahun 2004, Angga mengaku sekeluarga tinggal di bekas kandang kambing milik kakeknya.
-
Kapan Kidung dan Gading dinyatakan lolos menjadi Polwan? Melansir dari akun Instagram polisi_indonesia, Kamis (11/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Gimana ciri khas komedi Cak Lontong? Cak Lontong sangat khas dengan komedinya yang menghibur dan sering mengucapkan kata-kata yang lucu sekaligus membuat orang lain menjadi mikir keras.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.