Viral Didemo supaya Kembali Maju Pilkades, Gaguk Ternyata "Sultan Malang Selatan"
Gaguk (52), Kepala Desa (Kades) Kaliasri Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang viral di berbagai platform media sosial. Video demo warga yang memintanya kembali maju sebagai kepala desa disebarkan dan dikomentari ribuan kali oleh warganet.
Gaguk (52), Kepala Desa (Kades) Kaliasri Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang viral di berbagai platform media sosial. Video demo warga yang memintanya kembali maju sebagai kepala desa disebarkan dan dikomentari ribuan kali oleh warganet.
"Langsung mawon (saja) testimoni ke masyarakat mriki (sini), saget ten (bisa ke) pak camat atau tokoh masyarakat," kata Gaguk saat dihubungi merdeka.com melalui sambungan telepon, Rabu (19/4).
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Gaguk mengetahui dirinya sedang menjadi pembicaraan, karena dianggap sukses oleh warganya dalam membangun desa selama kepemimpinannya. Tetapi Gaguk enggan untuk berkomentar tentang kesuksesannya, kendati beberapa kali dirayu merdeka.com.
Ayah dua anak itu juga menolak menceritakan program-program yang sudah dilakukan selama menjabat. Ia khawatir justru dianggap pamer, apalagi dalam suasana Ramadan.
"Kalau yang saya lakukan sama saja Mas! Lebih afdol kalau yang bicara orang lain, bukan saya. Intinya ngoten mawon, riya' nek kulo sing matur, ngapunten, " ungkapnya.
Gaguk dua kali didemo warganya. Aksi pertama mendesaknya agar kembali memimpin desa dengan mengikuti pilkades. Aksi kedua pun kembali digelar warga yang menagih janji dan mendesak agar Gaguk mendaftar sebagai calon kepala desa.
Dia semula menolak ikut dalam kontestasi dan memilih hidup sebagai warga biasa. Namun selama kepemimpinannya selama 6 tahun dinilai warga memiliki banyak keberhasilan dalam membangun desa. Karena itu, Gaguk menjadi sosok dicintai warganya dan mendorong agar kembali memimpin untuk periode kedua.
Seorang warga, Eko Joyo mengatakan, aksi warga tersebut menginginkan agar Gaguk menduduki kembali jabatan Kades. Penilaian masyarakat, selama kepemimpinannya pembangunan kelihatan nyata dan dapat dinikmati masyarakat.
"Soalnya hasilnya sudah kelihatan, nyata. Pembangunannya maju, dibanding desa lainnya. Lebih baik," jelas Eko Joyo.
Gaguk dikenal sebagai sosok yang sederhana dan dekat dengan masyarakat. Walaupun secara ekonomi tergolong berada, bahkan jauh di atas masyarakat kebanyakan, tetapi membaur dengan masyarakat dan lingkungan.
"Merakyat itu yang utama. Orangnya biasa sering sepedaan pancal, kalau ada orang meninggal pasti datang ke tahlil, di seluruh desa siapa pun yang meninggal dunia, pasti datang," katanya.
"Kalau keluar rumah itu tidak seperti orang kaya, celana pendek, topian, kaosan oblong. Orangnya terbuka, sering cangkruk," sambungnya.
Eko yang menjabat Ketua Badan Pembangunan Desa (BPD) juga membenarkan kalau gaji Gaguk sebagai kepala desa tidak pernah diambil. Tetapi digunakan untuk membangun fasilitas umum.
Selain itu, lahan bengkok yang menjadi hak penggarapannya juga tidak diambil. Semua uang yang seharusnya menjadi hak kepala desa tidak diambil, tetapi dialokasikan untuk pembangunan.
"Benar, seluruhnya untuk membangun desa. Jadi tanah bengkok dan bayaran (gaji) itu dibuat membangun jembatan, pagar makam, balai desa, bangunan itu dari bayaran orangnya," katanya.
Secara ekonomi, Gaguk merupakan keluarga mapan dengan berbagai bisnis penopang. Sumber penghidupannya memang bukan dari jabatan kepala desa.
"Kalau sumber hidupnya sehari-hari ancen 'Sultannya Malang Selatan Mas', yang jelas bisnisnya itu tebu, menguasai empat pabrik, alat berat beko, pupuk cair," ungkapnya.
Saat ini tahapan pemilihan kepala desa sedang berlangsung. Rencana pemilihan akan digelar 14 Mei 2023. Dua orang maju dalam pilkades, salah satunya Gaguk.
(mdk/yan)