Wabah rabies semakin meluas, Wagub Bali minta gelar upacara
Dengan upacara diyakini bisa membantu mencegah penyebaran wabah rabies.
Kasus rabies mewabah di Bali sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan dilakukan pembasmian hewan terjangkit secara besar-besaran.
Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, meminta supaya warganya menggelar upacara keagamaan di desa adat pakraman masing-masing. Hal itu dianggap bisa meredam penyebaran penyakit rabies.
"Saya contohkan saat kera merajalela, menyerang hampir setiap desa. Cara mengeliminasi juga dilakukan, namun justru makin membesar populasinya. Saat itu akhirnya dilakukan upacara agama dan terbukti berhasil," kata Sudikerta, di Sanur, Bali, Rabu (23/9).
Sudikerta meminta masing-masing desa adat menggelar upacara. Soal bagaimana mekanismenya, disarankan masing-masing tokoh desa adat pakraman menanyakan kepada para sulinggih (pemimpin agama di Bali paling tinggi).
"Cobalah ditanyakan kepada yang lebih tahu, orang pintar seperti sulinggih. Setidaknya kita bisa tahu upacara apa yang tepat dilaksanakan untuk bisa mencegah merebaknya wabah rabies," ujar Sudikerta.
Langkah ini disampaikan Sudikerta, mengingat cara membasmi seperti memberikan vaksin dan perburuan anjing secara besar-besaran malah membuat wabah rabies makin meluas. Karenanya diharapkan kepada warga memohon kepada Hyang Maha Tahu dalam menuntaskan persoalan ini.
"Jalan Sekala sudah ditempuh, tinggal kita lakukan dengan jalan Niskala. Semoga dengan keseimbangan Sekala Niskala, bisa menuntaskan kasus rabies ini," tutup Sudikerta.