Wabah Virus Corona, UNS Pantau 17 Mahasiswa yang Lanjutkan Studi di China
Sebanyak 17 alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melanjutkan studi di sejumlah kota di China. Mereka merupakan lulusan D3 Bahasa Mandarin UNS yang mendapatkan beasiswa dari sejumlah universitas di Negeri Tirai Bambu untuk melanjutkan studi S1.
Sebanyak 17 alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melanjutkan studi di sejumlah kota di China. Mereka merupakan lulusan D3 Bahasa Mandarin UNS yang mendapatkan beasiswa dari sejumlah universitas di Negeri Tirai Bambu untuk melanjutkan studi S1.
Seiring merebaknya virus Corona, UNS terus melakukan pemantauan kondisi mereka. Informasi yang dihimpun menyebutkan, 3 mahasiswa di antaranya sedang dalam proses pulang ke Solo.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
"Memang ada 17 alumni UNS yang saat ini sedang studi di China. Kondisinya terus kami Pantau," ujar Wakil Kepala UPT Layanan Internasional UNS, Murni Ramli, Rabu (29/1).
Menurut Murni, dari 17 mahasiswa tersebut, 10 di antaranya sedang menempuh belajar di Xihua University, 5 mahasiswa di Jinan University dan 2 lainnya di Huaqiao University.
"10 mahasiswa yang ada di Xihua University merupakan alumni D3 Bahasa Mandarin UNS yang mendapatkan beasiswa S1 dari Xihua University. Program beasiswa ini merupakan salah satu program kerjasama antara Xihua University dan UNS,yang diawali dengan pendirian dan pengelolaan Confusius Institute (CI)," jelasnya.
Penyaluran beasiswa Xihua University, terang dia, dikelola oleh CI UNS. Menurut dia, program beasiswa tersebut bukan double atau dual degree. Status mahasiswa penerima beasiswa tersebut saat ini adalah mahasiswa aktif Xihua University dan tidak terdaftar sebagai mahasiswa UNS.
PIC Penyaluran Beasiswa Xihua University sekaligus Direktur Confusius Institute (CI) UNS, Stephanie Phanata menambahkan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak Xihua University dan para mahasiswa tersebut.
Menurutnya, para mahasiswa tersebut bukan minta dipulangkan, namun menyampaikan himbauan dari Xihua University, bahwa awal semester belum tahu kapan akan dimulai. Sehingga mereka dihimbau untuk pulang.
"Untuk kebijakan memulangkan adalah kebijakan negara atau pemerintah pusat. Sehingga perlu menunggu dan mematuhi kebijakan pemerintah. Tapi karena alumni UNS, kami berempati dan terus memantau perkembangan mereka melalui Direktur Confucious Institute (CI) UNS," terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, 17 alumni UNS tersebut, 10 orang di antaranya mengambil kuliah S1 di Xihua University di Kota Chengdu. 5 orang mengambil kuliah S1 di Jinan University di Kota Guangzhuo. Mereka dalam kondisi aman, 2 orang mengambil kuliah S1 di Huaqiao University, di Kota Xiamen. Mereka dalam kondisi aman," tandasnya.
Menurut dia, jarak ketiga kota tersebut adalah, Kota Chengdu dan Xiamen berjarak 1000 Km lebih dari Wuhan. Sementara kota Guangzhuo berjarak 942 Km dari Wuhan," pungkas Stephanie.
Baca juga:
Komisi Kesehatan Nasional China: 170 Orang Meninggal Akibat Virus Corona
PKS Desak Pemerintah Evakuasi WNI di Wuhan
Antisipasi Virus Corona, Pelabuhan Laut Makassar Pasang Thermal Scanner
Temui Khofifah, Orangtua 10 Mahasiswa WNI di Wuhan Minta Anaknya Dievakuasi
Terjebak di Asrama, Ini Kesulitan yang Dialami Mahasiswa WNI di China
Gara-Gara Kabar Hoaks Soal Corona, Jumlah Pasien RSUP Dr Sardjito Menurun