Wabup-Sekda Jember Pimpin Mosi Tak Percaya, Ini Reaksi Bupati Faida
Selang beberapa jam aksi mosi tidak percaya di Pemkab Jember, Faida nongol ke publik. Dia menyambut kedatangan Gubernur Jatim Khofifah di RS Paru Jember.
Bupati Jember, dr Faida enggan berkomentar terkait mosi tidak percaya yang ditujukan kepada dirinya. Ditemui merdeka.com usai menyambut Gubernur Jatim, Khofifah di Rumah Sakit Paru, Jember, Faida menolak berkomentar.
"Saya di sini bertamu," ujar Faida singkat dan langsung menutup kaca mobilnya, Rabu (30/12).
Tidak menjawab pertanyaan wartawan, mobil Faida langsung berlalu meninggalkan rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut.
-
Kapan Raden Adipati Djojoadiningrat menjabat sebagai Bupati Rembang? Mengutip laman Potolawas, Raden Adipati Djojoadiningrat diketahui menjabat sebagai Bupati Rembang ke-7.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa yang ditemukan di Desa Medalem, Senori, Tuban selain makam Sunan Kalijaga? Makam Sunan Kalijaga di Tuban berdampingan dengan sanak famili serta sejumlah ulama lain. Di sebelah barat Makam Sunan Kalijaga, ada makam Syeikh Badawi, Kyai Abdurrahman, Dewi Amirah (Istri Sunan Kalijaga), Abdul Aziz Abdul Basith (Saudara Syeikh Abdul Jabbar Nglirip), Mpu Supo (Adik Ipar Sunan Kalijaga yang juga pembuat keris), Patih Wonosalam dan Abdul Qadir (Putera Raden Patah).
Khofifah pada Rabu (30/12) ini datang untuk meresmikan Rumah Sakit Paru sebagai rumah sakit lapangan untuk penanganan Covid-19. Senada dengan Faida, Khofifah juga enggan menjawab pertanyaan wartawan seputar krisis birokrasi di Jember.
Beberapa jam sebelumnya, di kantor Pemkab Jember, ratusan ASN menyatakan mosi tidak percaya kepada bupati Faida. Mosi dipicu oleh langkah Faida yang mencopot belasan pejabat Pemkab Jember pada sehari sebelumnya.
"Iya, saya tadi malam dapat SK Pembebas tugasan dari bu Faida. Diantar ke rumah saya," ujar Eko Heru Sunarso, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) yang ikut dicopot oleh Faida.
Menurut Heru, sesuai peraturan perundangan, kepala daerah yang maju dalam Pilkada, seharusnya tidak boleh memutasi pegawai usai coblosan. Aturan tersebut sudah tertera jelas.
"Bukan masalah itu (pencopotan), tetapi mekanismenya. Surat edaran Mendagri kan sudah jelas, bupati tidak boleh melakukan apa-apa," papar Heru.
Di sisi lain, hingga berita ini diturunkan pertemuan tertutup masih berlangsung di Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil ) V yang merupakan perwakilan Pemprov Jatim di Jember. Pertemuan dihadiri oleh beberapa pejabat Pemkab Jember dan Pemprov Jatim, untuk membahas tindakan Faida yang memutasi pegawai pasca Pilkada.
Beberapa pejabat yang terlihat hadir antara lain Wabup Jember Abdul Muqit Arief; Sekda Jember, Mirfano, dan Inspektorat Pemprov Jatim, Helmy Perdana Putra. Selain itu, tampak juga Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi serta tiga wakilnya.
Baca juga:
Wabup Jember Pimpin Aksi Mosi Tak Percaya pada Bupati Faida di Kantor Pemda
Usai Kalah Pilkada, Bupati Jember Dikabarkan Mutasi Sejumlah Pejabat
Ribuan Warga Geruduk Kantor Pemkab Jember, Tuntut Bupati Faida Minta Maaf
Wabup Jember Blak-Blakan Akui Ditekan Bupati dan Pejabat Kejaksaan
Anggota DPRD Jember Cukur Gundul Setelah Bupati Petahana Kalah di Pilkada
Perseteruan DPRD Jember dan Bupati Faida Berakhir di Putusan MA