Wagub Jabar: Dulu santri tersisihkan, saya selalu diolok-olok kampungan
"Kini pesantren mulai kebanjiran santri, bahkan menjadi opsi prioritas. (Saking banyaknya) banyak santri yang tidak tertampung."
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengungkap pernah menjadi korban perundungan disebut santri buduk dan kampungan. Hal itu ia alama lantaran sempat menempuh pendidikan di pondok pesantren.
"Dulu santri sering tersisihkan. Saya ingat selalu diolok-olok santri oleh teman. Disebut santri budug lah, kampungan-lah dan lainnya," katanya saat dihubungi, Senin (22/10).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Siapa yang melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Ridwan Kamil? Umumnya, oknum penipu menggunakan nama brand atau perusahaan besar dengan penawaran menggiurkan.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang dikatakan Ridwan Kamil terkait Ketua Tim Sukses? Sebelumnya, bakal calon gubernur (cagub) Jakarta Ridwan Kamil (RK) akan mengumumkan ketua Tim Sukses (Timses) Pemenangan RIDO alias Ridwan-Suswono dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan Ridwan Kamil usai melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) di kediaman Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024)."(Ketua timses) sehari dua hari pasti saya kabari," kata RK kepada wartawan di Jakarta.
Namun, ia menilai seiring perkembangan zaman, pandangan tersebut sudah berubah. Pesantren tak lagi diidentikkan dengan pilihan terakhir siswa yang tidak diterima di sekolah-sekolah negeri maupun perguruan tinggi.
Ditambah, pemerintah menetapkan Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menjadi penguat perubahan image terhadap sekolah berbasis keilmuan islam secara keseluruhan.
Pasalnya, banyak lulusn pesantren yang bisa membuktikan diri bisa eksis di berbagai bidang tingkat nasional. Seperti sukses berkarir di dunia politik, pemerintahan, ekonomi maupun sosial kemasyarakatan.
"Kini pesantren mulai kebanjiran santri, bahkan menjadi opsi prioritas. (Saking banyaknya) banyak santri yang tidak tertampung," imbuhnya.
Di lain pihak, ia mengaku ingin terus mendorong payung hukum yang akan menjamin keberlangsungan dan perkembangan pesantren tidak hanya di Jawa Barat, tapi di seluruh Indonesia.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri sedang merumuskan program satu pesantren, satu produk. Tujuannya, agar pesantren di seluruh Jabar bisa maju seperti di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah karena punya kegiatan ekonomi yang kuat.
Ia mencontohkan, banyak pesantren di daerah lain punya bisnis yang dikelola, di antaranya pabrik gula, bisnis hotel, rumah makan atau toserba. Jadi, setelah wafat pendirinya, kegiatan di pesantren bisa terus berlanjut.
Kalau di Jawa Barat, sebuah pesantren kerap tersendat laju perekonomiannya setelah sang pendidiri wafat. Padahal, keberadaan pesantren sangat penting di tengah kehidupan sosial masyarakat.
"Saat pimpinan meninggal yang nyumbang pesantren enggak ada. Makanya, kang Emil (Ridwan Kamil) cucu kyai, saya cucu kyai tentu akan memikirkan pesantren penting," ujarnya.
Baca juga:
Ziarah ke makam Hasyim Asy'ari, Prabowo-Sandi napak tilas resolusi jihad
Ma'ruf Amin: Santri harus mengisi pembangunan menghilangkan kemiskinan
Gaya ribuan santri Kota Tangsel upacara pakai peci dan sarung
Jokowi di depan santri: Beda pilihan politik jangan sampai muslim saling fitnah
Jokowi persilakan santri beda pilihan politik, tapi jangan saling fitnah
Jokowi evaluasi Bank Wakaf Mikro, dari ribuan pesantren baru ada di 33 titik