Wahyu bunuh pengemudi GO-JEK Semarang sebab pacar ingin sepeda motor
Usai membunuh sang pengemudi GO-JEK, Wahyu masih sempat memberikan penilaian lewat aplikasi.
Wahyu Anggara (19), warga Kampung Liyo, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, nekat membunuh seorang pengemudi GO-JEK Semarang, Adi Firmanto. Penyebabnya, dia gelap mata akibat desakan sang pacar yang ingin memiliki sepeda motor.
"Iya pak. Pacar minta motor pak. Aku juga pengen punya motor pak. Kerja foto kopi di Tembalang belum bisa beli motor. Karena ingin punya motor itu makanya saya pesen GO-JEK itu," kata Wahyu di Mapolrestabes Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/7).
Wahyu menceritakan, awalnya pada Sabtu (9/7) sekitar pukul 03.00 WIB, dia memesan ojek GO-JEK. Saat sampai di sekitar wilayah Tanah Emas, tepatnya di Jalan Tanggul Mas Raya, di belakang Gereja Katolik Hati Kudus, Semarang Utara, Kota Semarang memberhentikan Adi, lantas menghabisinya.
"Pesen GO-JEK lewat aplikasi. Ada di Tembalang, Sabtu pagi jam 3. Saya minta diantar ke Tanah Mas. Saya sempat bayar Rp 32 ribu ke sopir GO-JEK nya. Habis bayar di sampingnya, saya potong lehernya orangnya. Iya. Sudah itu saya tusuk bagian belakang. Saya ambil motornya. Soalnya saya enggak punya motor. Saya juga sempat berikan review kepuasan pelanggan dengan bintang lima," ujar Wahyu.
Usai menghabisi Adi, Wahyu membawa kabur sepeda motor Yamaha Jupiter MX bernomor polisi H 5157 AF ke tempat kerjanya, di wilayah Tembalang. Buat menghilangkan jejak, pelaku mengganti dan membuang pakaiannya yang terdapat bercak darah korban di kebun belakang tempat kerja. Kemudian dia mendatangi sang pacar di sekitar wilayah Gunungpati.
"Saya kembali ke kerjaan saya. Ganti baju. Lepas pelat nomor, buang pakaian saya ada darahnya di kebun belakang. Saya ke tempat pacar daerah Gunungpati dan cerita ke dia (pacar)," ucap Wahyu.
Kemudian, Wahyu dan sang pacar naik taksi menuju ke Krapayak, Kota Semarang. Dia lantas menumpang bus dan melarikan diri bersama sang pacar.
"Habis itu saya boncengan berdua (dengan pacar) dari Gunungpati. Saya taruh sepeda motor di pinggir jalan Kembangarum. Lalu ke Krapayak naik taksi, mau naik bis dari sana untuk ke Jakarta. Berdua," imbuh Wahyu.
Jasad Adi Firmanto ditemukan warga dan dilaporkan ke Polrestabes Semarang. Usai melakukan penyelidikan dan pengejaran selama empat hari, akhirnya Wahyu berhasil diringkus petugas di rumahnya di wilayah Cakung, Jakarta Timur.