Wakil Ketua MPR soal 11 WNI disandera: Di mana kedaulatan Indonesia
Hidayat mendesak pemerintah melobi pemerintah Filipina membantu melakukan operasi pembebasan.
Sudah sekitar satu bulan, 10 WNI menjadi sandera dari kelompok militan Abu Sayyaf di Sulu, Filipina. Jumlah tersebut bertambah pasca diculiknya satu lagi WNI saat berlayar di wilayah Kinabatangan, Sabah, Malaysia, berdekatan dengan wilayah perbatasan laut Filipina pada Rabu (3/8) lalu.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengatakan, seharusnya pemerintah tidak tinggal diam membiarkan 11 WNI tersandera oleh kelompok militan tersebut. Hidayat mendesak pemerintah melobi pemerintah Filipina membantu melakukan operasi pembebasan.
"Seharusnya pemerintah kita menuntut pemerintah Filipina untuk bantu bebaskan karena masa sudah sebulan lebih disandera dan enggak juga bebas-bebas lantas di mana kedaulatan bangsa Indonesia," kata Hidayat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/8).
Saat membebaskan sandera, kata Hidayat, pemerintah harus tetap bersikap tidak menuruti permintaan tebusan uang yang diajukan kelompok Abu Sayyaf. Apalagi, dengan melihat kondisi keuangan Indonesia sedang tidak stabil, serta APBN dipangkas untuk tahun 2017 mendatang.
"Menurut saya jangan bayar tebusan ini karena kalau tebusan ini dibayar itu juga akan alasan orang untuk menculik dalam kondisi apapun dan itu tidak boleh," tegas dia.
"Sedangkan Indonesia lagi kesulitan keuangan dan APBN dipangkas saja masa dikasih ke para penculik sehingga diperlukan lobi yang efektif dengan pemerintah Filipina," tambahnya.
Kejadian ini, lanjut dia, adalah sebuah refleksi dan tantangan untuk menunjukkan kedaulatan negara. Oleh sebab itu, Hidayat meminta kepada pemerintah untuk bersikap tegas dengan tidak memenuhi tebusan.
"Dan tentu kita tidak bisa merengek-rengek apapun untuk tidak lakukan tindakan ke Indonesia. Tapi negara kita negara berdaulat melindungi rakyatnya maka pihak lain pada akhirnya akan menghormati kita," tukasnya.
Baca juga:
WNI diculik lagi, MPR pertanyakan efektivitas diplomasi pemerintah
Wiranto sudah deteksi kelompok penyandera WNI di laut Sabah
DPR sebut patroli bersama di wilayah perbatasan masih tahap wacana
Kapten kapal WNI diculik di Malaysia, polisi tak yakin Abu Sayyaf
Panglima TNI sebut operasi darat bebaskan sandera harus dibuat SOP
Duterte ajak dialog MILF, singgung pembebasan WNI korban Abu Sayyaf
Wapres JK desak Presiden Duterte bebaskan WNI disandera Abu Sayyaf
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.