Wali Kota Solo Antar Pulang ODP yang Selesai Karantina
"Kenapa kita harus mengantar? Supaya masyarakat percaya warga tersebut sudah bebas dari karantina dan dinyatakan sehat," ujar Rudy.
Sedikitnya 25 warga Solo selesai menjalani karantina selama 14 hari. Mereka sebagian besar merupakan pemudik dari berbagai kota di tanah air dan sejumlah negara tetangga. Sebagian lainnya merupakan warga yang menjalani karantina mandiri, namun tidak memiliki tempat yang memadai di rumah.
Patut dicontoh apa yang dilakukan oleh Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo dalam memperlakukan warga yang selesai menjalani karantina. Mereka diantarkan pulang sesuai alamat untuk bertemu keluarga tercinta. Bahkan FX Rudy, menumpang duduk di kursi depan, satu mobil dengan para warga.
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
-
Apa yang terbakar di Solo? Pada Selasa (3/10), terjadi kebakaran di sebuah gudang rongsok yang terletak di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
-
Apa itu Sosis Solo? Sosis Solo merupakan perbaduan budaya lokal dengan Belanda. Kala itu Pemerintahan Belanda memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Keraton Surakarta. Para Meneer dan Noni sangat gemar memakan sosis, namun tidak dengan pribumi. Karena hubungan baik itu, kedua pihak sering menggelar pesta perjamuan.
-
Kenapa kebakaran gudang di Solo terjadi? “Kemudian saat pekerja terakhir meninggalkan tempat, warga menginformasikan ada asap di dalam. Pekerja tersebut kembali masuk dan didapati titik api. Saat itu pekerja berusaha memadamkan api tapi tidak mampu,” kata Agus.
-
Apa yang ditawarkan Solo Per Due? "Ini bukan restoran, kami menawarkan pengalaman unik dan intim yang merupakan inti dari reputasi kami selama puluhan tahun. Jadi ini bukan tentang kami atau siapa kami, kami berada dalam bayang-bayang. Ini semua tentang pengunjung,"
"Kenapa kita harus mengantar? Supaya masyarakat percaya warga tersebut sudah bebas dari karantina dan dinyatakan sehat," ujar Rudy saat akan mengantarkan 10 pemudik yang selesai menjalani karantina di Graha Wisata Niaga, Kamis (24/4).
Rudy meminta masyarakat tidak mengucilkan warga atau orang dalam pemantauan (ODP) yang telah selesai menjalani karantina. Masyarakat juga tidak boleh takut, karena para pemudik atau ODP tersebut telah dinyatakan sehat dan tidak terindikasi terpapar virus corona.
"Tetapi kamu sangat berharap, setelah pulang dari sini, untuk sementara tidak perlu keluyuran kemana-mana dulu. Lebih konsentrasi untuk ketemu keluarga dulu," katanya.
Jika ada gangguan kesehatan, Rudy meminta mereka agar memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Di Solo, lanjut Rudy ada 17 Puskesmas, 26 puskesmas pembantu dan 2 rumah sakit daerah milik Pemkot Solo.
Kepada merdeka.com, Sugiyanto, salah seorang pemudik dari Tangerang mengaku senang setelah menjalani karantina. Apalagi dia diantar langsung oleh Wali Kota Solo. Sugiyanto mengaku tiba di Solo bersama istrinya Sumarsih pada tanggal 8 April lalu. Warga Kelurahan Mojo RT 08 RW 08 Pasarkliwon itu mengaku dijemput petugas setelah tiba di terminal dan langsung dibawa ke tempat karantina.
"Saya tidak menyangka bakal di karantina. Awalnya bingung, tapi ya kita terima dengan lapang, karena demi kepentingan kita semua. Saya juga berterimakasih kepada pak wali kota yang telah mengantar langsung," katanya.
Baca juga:
Jemaah Salat Tarawih Tetap Padati Masjid Aceh di Tengah Pandemi Covid-19
Ramadan di Tengah Pandemi, Antisipasi Berbagai Negara Islam Hadapi Virus Corona
Jemaah Tarawih Masjid Kemayoran Bubar, Ada Pria Ambruk Tak Sadarkan Diri Usai Salat
Menelisik Kapan Vaksin Virus Corona Akan Tersedia
Omzet Menurun Selama Pandemi Covid-19, Pedagang Warkop Ini Pilih Pulkam
Kemenristek Fasilitasi Tenaga Medis Covid-19 di Tangsel Istirahat di Puspiptek