Wapres JK dan Mendagri Terkejut Dapat Kabar Mbah Moen Tutup Usia
Wapres JK dan Mendagri Terkejut Dapat Kabar Mbah Moen Tutup Usia. Dia menyebut, almarhum Mbah Moen merupakan sosok yang gigih untuk memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan ke-Indonesia-an.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo terkejut dengan kabar meninggalnya Kiai Haji Maimun Zubair atau yang karib disapa Mbah Moen. Tjahjo merasa kehilangan atas wafatnya Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang itu.
"Kami cukup terkejut, tadi juga Bapak Wapres (Jusuf Kalla) terkejut, atas wafatnya Mbah Moen yah," ujar Tjahjo usai melantik Praja IPDN bersama JK di Lapangan IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Kapan Fatimah binti Maimun wafat? Fatimah binti Maimun meninggal pada hari Jum’at 12 Rabiu’ul Awal, tahun 495 Hijriah atau 1101 Masehi.
-
Kapan Habib Cikini wafat? Habib Cikini diketahui wafat pada 1879 silam.
-
Kapan Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf wafat? "Segenap Keluarga Besar Rabithah Alawiyah turut berduka cita atas wafatnya Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf (Pimpinan Majelis Nurul Musthofa) pada hari Rabu, 13 Maret 2024," tulis akun @rabithah_alawiyah.
-
Kapan Habib Ali Kwitang wafat? Sampai sekarang, jejak dakwah dari ulama yang wafat pada 13 Oktober 1968 itu masih ada.
-
Kapan Kiai Ageng Muhammad Besari wafat? Makam Kiai Ageng Muhammad Besari wafat pada 1773.
Tjahjo mengaku terakhir bertemu dengan Mbah Moen saat ulang tahun Bhayangkara pada Juli 2019 kemarin. "Saya terakhir sempat foto bersama dengan beliau pada Ultah Bhayangkara, dengan Pak Kapolri juga, di waktu Asian Games juga," kata dia.
Politikus PDI Perjuangan itu mengaku kehilangan sosok tokoh spiritual atas meninggalnya Mbah Moen. "Kita kehilangan tokoh yang secara spiritual, pemimpin Pondok Pesantren yang besar, banyak murid-muridnya juga yang ditokohkan oleh salah satu parpol dan juga warga NU. Kita jajaran Kemendagri dan adik-adik IPDN juga berduka cita mendalam, semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT. Itu saja," kata dia.
Sebelumnya, berita duka datang dari Kiai Haji Maimun Zubair atau Mbah Moen, yang meninggal di Makkah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta kader dan masyarakat, khususnya umat muslim untuk melakukan salat gaib, guna mengantarkan kepergian salah satu Mustayar PBNU ini.
"Kepada umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama, mari bersama-sama melaksanakan salat gaib dan membacakan surat Al-Fatihah untuk KH. Maimoen Zubair. Semoga senantiasa ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT," ucap Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dalam keterangannya, Selasa (6/8/2019).
Dia menuturkan, bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang penuh sikap kebersahajaan.
"Semoga teladan almaghfurlah diteruskan para kader-kader bangsa. Semoga Allah SWT mengampuni segala kekhilafannya dan menempatkannya di surga yang terbaik," kata Helmy.
Dia menyebut, almarhum Mbah Moen merupakan sosok yang gigih untuk memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan ke-Indonesia-an.
"Salah satu upaya penting yang dilakukan oleh KH Maimun Zubair adalah menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT atas perjuangan yang penuh dengan kesungguhan dan menghapuskan penjajahan," jelas Helmy.
Hal inilah, masih kata dia, bisa menjadi warisan almarhum, guna menghadapi tantangan sekarang ini.
"Semoga jejak keteladanan yang diwariskan oleh KH. Maimoen Zubair bisa kita serap sebagai pelajaran untuk menghadapi tantangan zaman di masa yang akan datang," pungkas Helmy.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Polri: Mbah Moen Sosok Kiai NU Berjiwa Nasionalisme Tinggi
Sosok Mbah Moen, Kiai Kharismatik dan Berilmu Luas
Prabowo Berduka atas Wafatnya Mbah Moen: Kita Kehilangan Teramat Sangat
KH Maimun Zubair, Ulama Ahli Fikih yang Menjadi Rujukan Ulama Indonesia
Cerita Mbah Moen Lebih Pilih Naik Mobil Polisi Daripada Alphard