Wapres JK harap Perti kembangkan pendidikan untuk kemajuan perekonomian umat
Wapres mengibaratkan bila ada 100 orang kaya tak lebih dari 10 orang Islam, namun bila ada 100 orang miskin 90 orang adalah Islam.
Wakil Presiden M Jusuf Kalla (JK) melakukan kunjungan ke Bandar Lampung untuk Rapat Kerja Nasional Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti). JK mengharapkan Perti dapat mengembangkan pendidikan demi kemajuan serta kemakmuran bangsa dan negara.
"Hanyalah dengan pendidikan bangsa ini dapat berkemajuan," kata JK dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Nasional Perti di Bandar Lampung, Sabtu (28/7).
Ia menyampaikan, bangsa Indonesia memiliki keunggulan sumber daya alam, namun untuk mampu mengelola dengan baik, karena dibutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk itulah pendidikan sangat penting dalam meraih ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa iptek, kemajuan suatu bangsa sanga sulit untuk diraih.
Oleh karena itu Wapres mengharapkan Perti turut serta dalam mengevaluasi dan mengembangkan pendidikan dalam rangka meraih ilmu pengetahuan.
Wapres juga menyampaikan sebagai organisasi massa, maka Perti juga diharapkan turut berpartisipasi dalam mengentaskan umat dari kemiskinan.
Pada kesempatan itu, Wapres mengatakan, meskipun umat Islam mayoritas 88 persen, namun kontribusi perekonomian umat masih jauh dibandingkan umat lainnya.
Wapres mengibaratkan bila ada 100 orang kaya tak lebih dari 10 orang Islam, namun bila ada 100 orang miskin 90 orang adalah Islam.
Hal ini, menurut Wapres, hanya bisa diselesaikan dengan pendidikan dan juga semangat bekerja. Hal inilah yang dibutuhkan umat dalam mengejar ketertinggalan.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Basri Bermanda mengatakan dalam rakernas tersebut dihadiri oleh perwakilan pengurus 29 Provinsi.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Ketua MPR Zulkifli Hasan yang juga menjadi Dewan Pembina Perti.
Sementara itu, Rakernas Perti kali ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan setelah ormas itu kembali bersatu. Sebelumnya organisasi yang didirikan sebelum 1930 tersebut sempat pecah pada 1970, menjadi Tarbiyah Islamiyah dan Perti. Perti pernah beralih rupa menjadi partai politik pada tahun 1950-an. Kini Pertu kembali lagi menjadi organisasi massa. Pada 2016, perpecahan dapat diatasi dengan muktamar dan munas bersama kedua belah pihak di Jakarta.
Pada muktamar tersebut, Buya Basri Bermanda dan Buya Tengku M Faisal Amin terpilih menjadi Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Tarbiyah Perti hasil islah antara Persatuan Tarbiyah Islamiyah dan Perti. Sebelumnya Basri Bermanda adalah Ketua Umum di Tarbiyah Islamiyah dan M Faisal Amin Ketua Umum di Perti.
Baca juga:
PDIP nilai JK negarawan, tak akan maju Pilpres 2019 meski gugatan diterima
Tak jadi nyaleg, Adhyaksa Dault lapor Wapres JK
'Wapres sebagai orang tidak memegang kekuasaan tidak terlalu penting untuk dibatasi'
Demi kepastian hukum, gugatan masa jabatan Wapres diyakini bakal dikabulkan MK
Pembatasan masa jabatan Presiden-Wapres buat menjaga konstitusi & demokrasi
Temui Wapres JK, CEO Energy World ingin perluas distribusi gas alam cair