Wapres JK: Kartu Nikah Supaya Lebih Simpel, Bisa Disimpan di Dompet
Dengan membawa kartu nikah, masyarakat akan lebih mudah mengurus administrasi seperti untuk pengurusan perbankan. Menurut Wapres, kartu nikah lebih sederhana dibandingkan harus membawa buku nikah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan, penerbitan kartu nikah sebagai pelengkap buku nikah. Tujuannya agar masyarakat lebih efisien dan bisa membawa kartu tersebut kemana-mana jika sewaktu-waktu diperlukan.
"Iya efisien saja. Tidak ada soal, (supaya) 'simple' saja kan. Itu kan agar dompet penuh sedikitlah," kata Wapres kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (13/11). Seperti dilansir Antara.
-
Kapan Juliana Mochtar menikah dengan Letkol Nur Wahyudi? Selebriti cantik Juliana Mochtar menikah dengan seorang perwira TNI bernama Letkol Nur Wahyudi pada tahun 2022, setelah empat tahun menjalani masa janda setelah kepergian mendiang Herman dari grup Seventeen.
-
Siapa yang membagikan kisah pernikahan pasangan ini? Sontak saja, kisah yang dibagikan oleh pemilik akun TikTok @febry.prdn ini menjadi sorotan publik hingga viral di media sosial.
-
Kapan Nuri Maulida menikah? Nuri Maulida memulai langkah menjauh dari dunia hiburan Indonesia setelah menikah dengan seorang politisi dan pengusaha bernama Pandu Kesuma Dewangsa pada tahun 2014.
-
Kapan Dastia Prajak menikah? Dastia Prajak mengakhiri masa lajangnya pada Maret 2021.
-
Kenapa ucapan pernikahan penting? Tak sekedar mengikat janji suci, kedua pasangan juga akan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.
-
Kapan Lutfiana Ulfa menikah dengan Syekh Puji? Ya, pada saat itu, dia banyak diperbincangkan karena menikah dengan Syech Puji saat usianya masih belia, yaitu 12 tahun.
Dengan membawa kartu nikah, masyarakat akan lebih mudah mengurus administrasi seperti untuk pengurusan perbankan. Menurut Wapres, kartu nikah lebih sederhana dibandingkan harus membawa buku nikah.
"Tapi itu 'simple' juga, kadang-kadang butuh juga itu kalau ke bank, siapa istrinya, masak bawa buku kawin kemana-mana. Kadang-kadang juga, ini minta maaf ya, kalau ke hotel mana kartunya (nikah), oh beda alamatnya," ujarnya.
Wapres memastikan penerbitan kartu tidak membebani anggaran negara. Sehingga Pemerintah tidak mengeluarkan biaya besar untuk pencetakannya.
"Itu kan berapa sih ongkosnya? Paling Rp 2.000 sampai Rp 3.000 itu ongkos begitu. Sedangkan kalau ongkos kawinan coba berapa ongkosnya? Lumayan kan?" ucapnya.
Kementerian Agama telah menerbitkan kartu nikah sebagai pelengkap buku nikah bagi pasangan yang menikah di Kantor Urusan Agama (KUA).
Kartu tersebut nantinya terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Nikah berbasis Website (Simkah), yang tersambung ke data kependudukan milik Dukcapil Kemendagri.
Menag Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kartu nikah tersebut tidak akan menghapus keberadaan buku nikah.
Dia menambahkan Simkah sendiri merupakan inovasi teknologi untuk pencatatan data kependudukan khususnya unsur riwayat pernikahan.
"Simkah ini pencatatannya terintegrasi dengan nama pemilik Simkah. Ini nanti dipadukan data Dukcapil. Setiap data warga kita terintegrasi dengan baik. Ada foto dan barcode di kartu. Di AppStore bisa kita pindai data warga. Siapa, NIK, kapan nikah dan sebagainya," kata Menag.
Program kartu nikah tersebut telah diluncurkan dan penerbitannya dijadwalkan mulai akhir November 2018. Untuk tahap pertama, Kemenag meluncurkan satu juta Simkah bagi 500 ribu pasangan.
Baca juga:false
4 Kelebihan Kartu Nikah
DPR Harap Pembuatan Kartu Nikah Lebih Mudah dari Mengurus SIM
Ini Penjelasan Menag Soal Buku Nikah akan Digantikan Kartu Nikah
Kanwil Kemenag Sumsel bakar 239.000 buku nikah
500 Pasutri lanjut usia di Kalteng tak punya buku nikah
Permudah buku nikah, Pemkot Medan gelar sidang keliling isbat