Wapres JK sebut bahasa melayu jadi pemersatu bangsa
Wapres JK sebut bahasa melayu jadi pemersatu bangsa. Wapres JK menyebut, melayu memiliki hubungan erat dengan suku bugis. Hubungan ini bukan baru saja terjadi, melainkan sudah terbangun sejak abad ke-16.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, melayu punya andil besar dalam pertumbuhan Indonesia. Di mana, bahasa melayu jadi bahasa pemersatu bangsa Indonesia.
"Bahasa melayu telah menjadi budaya nasional kita walaupun penduduk melayu bukan penduduk terbesar bangsa ini tapi semua sepakat bahasa melayu jadi bahasa pemersatu kita semua," ujar Wapres JK saat memberikan sambutan dalam acara Tamadun Melayu Antar Bangsa di Daik Lingga, Kepulauan Riau, Minggu (19/11).
Suku melayu patut bangga karena bahasanya jadi pemersatu bangsa. Di banyak negara, kata Wapres JK, masih terdapat dua atau tiga bahasa nasional. Itu diakibatkan tidak ditemukan bahasa yang layak jadi pemersatu.
"Karena itulah, bangsa melayu menjadi salah satu pemersatu bangsa ini. Itu kita mengharapkan selalu kemajuan dan kebaikan yang tinggi," ucapnya.
Wapres JK menyebut, melayu memiliki hubungan erat dengan suku bugis. Hubungan ini bukan baru saja terjadi, melainkan sudah terbangun sejak abad ke-16.
"Menurut catatan sejarah abad 16, 17 sudah 40 ribu setidak-tidaknya orang melayu ada di tanah bugis," kata dia.
Masih tercatat dalam sejarah, warga melayu di Sulawesi Selatan saat itu mendapat posisi strategis. Di antara mereka ada yang menjadi pejabat pemerintahan, syahbandar, dan sebagainya. Kedudukan strategis warga melayu tidak lepas dari penguasaan bahasa. Menurut Wapres JK, orang melayu lebih memahami bahasa nasional daripada orang bugis.
"Demikian juga, sejak abad 16, 17 orang bugis sudah ada di tanah melayu baik sebagai nelayan ataupun sebagai Lanun, tentara atau sebagai pasukan yang siap membela untuk sejengkal tanah melayu," sambungnya.
Di sela-sela sambutannya, Wapres JK mengucapkan terimakasih atas penganugerahan gelar 'Sri Perdana Mahkota Negara' dari Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau. Pria berdarah bugis ini berjanji mengemban amanah tersebut dengan baik. Dia juga sudah menandatangani sumpah setia melayu-bugis.
"Jikalau tuan kepada bugis, tuanlah kepada melayu. Jikalau tuan kepada melayu, tuanlah kepada bugis. Dan Jika musuh kepada bugis, musuh lah kepada melayu. Apabila musuh kepada melayu, musuhlah kepada bugis. Dan barang siapa mangkir membinasakan alam sampai anak cucu. Sungguh-sungguh sumpah yang melekat dan berbahaya apabila tidak dilaksanakan," ucap Wapres JK mengulang isi sumpah setia melayu-bugis.
Tak hanya itu, Wapres JK melantunkan pantun soal hubungan erat antara suku bugis dan melayu.
"Bunga seroja penghias sang perupawan, ada gadis melayu sangat menawan. Bugis dan melayu bagai dwi tunggal, menjaga bangsa dan adat agar tidak ditinggal," ucap dia.
Menutup sambutannya, Wapres JK berharap Tamaddun Melayu Antar Bangsa ini menjadi perekat semangat kemajuan bersama. Dia juga berharap potensi alam di tanah melayu dimanfaatkan untuk mencapai tujuan nasional.
"Insya Allah potensi-potensi yang ada di laut, darat, gunung merupakan modal nasional, daerah, masyarakat di sini untuk mencapai kemajuan. Dibutuhkan teknologi, pembelajaran, modal dan itu dapat kita lakukan secara bersama-sama," pungkasnya.
Baca juga:
Dianugerahi Sri Perdana Mahkota Negara, JK bilang 'melayu bagian penting RI'
Jawaban santai Wapres JK saat diminta turun gunung bereskan Golkar
Benda mencurigakan ditemukan pada jalur Wapres JK melintas di Medan
JK soal cawapres Jokowi: Kalau presidennya nasionalis, wakilnya harus religius
Wapres JK sebut biasanya Novanto cepat sembuh
Peringatan keras Jokowi & sindiran JK ke Setya Novanto
Wapres JK dapat gelar Sri Perdana Mahkota Negara dari Ketua Adat Melayu Riau