Wapres JK yakin kasus Novel segera terungkap
JK menuturkan Novel memang harus memulihkan kesehatan setelah mengalami musibah itu. Sehingga wajar menolak permintaan polisi untuk mengisi Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Belakangan sikap Novel menolak mengisi BAP memantik kemarahan polisi yang menangani kasus tersebut.
Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan segera terungkap. Keyakinan ini muncul setelah Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian turun tangan.
"Kapolri mengambil alih kan itu dan juga Kapolda yang baru. Saya yakin dipercepat," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (8/8).
JK menuturkan Novel memang harus memulihkan kesehatan setelah mengalami musibah itu. Sehingga wajar menolak permintaan polisi untuk mengisi Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Belakangan sikap Novel menolak mengisi BAP memantik kemarahan polisi yang menangani kasus tersebut.
"Saya dengar disuruh istirahat dulu oleh dokter sehingga dia tidak boleh dulu stres lah gitu. Tidak boleh berpikir panjang, karena itu dikhawatirkan matanya itu. Dia kan masih keadaan sakit, ya mungkin itu alasannya," ucapnya.
JK juga menduga Novel belum bisa memaksakan otaknya untuk berpikir berat sehingga menolak mengisi BAP. Sebab, melayani wawancara awak media mungkin lebih mudah daripada mengisi BAP.
"Bicara di media mungkin lebih mudah daripada diperiksa data yang mesti diingat, macam-macam," ujar JK.
Untuk diketahui, Polri masih terus mendalami siapa penyiram air keras terhadap Novel. Hingga saat ini, sudah ada 59 saksi yang diperiksa. Selain memeriksa saksi, Polri terus menggandeng Kepolisian Australia untuk membantu memeriksa CCTV di sekitar rumah Novel.