Warga Blitar: Kekuatan Bung Karno masih terasa hingga sekarang
"Lukisan Bung Karno yang membawa keris ini tepatnya di bagian dada jika diperhatikan seperti lukisan hidup," kata Supik.
Jelang haul Bung Karno, 21 Juni besok, ramai peziarah mendatangi makam Bung Karno di Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Blitar. Pengunjung terus mengalir masuk ke kompleks makam seluas 4.852 meter persegi.
Memasuki areal makam tepatnya memasuki gapura agung yang menghadap ke selatan aura berbeda sudah bisa dirasakan. Rasa takjub dan kekuatan "misteri" tentang Soekarno juga terasa, ketika pandangan kita menatap sebuah joglo, rumah adat masyarakat Jawa, yang biasa disebut Cungkup Makam Bung Karno. Cungkup ini juga biasa disebut Cungkup Astono Mulyo.
"Kekuatan Soekarno memang masih terasa hingga sekarang, siapapun yang masuk ke areal makam akan merasakan sesuatu yang berbeda," kata Supik Aliyuddin, warga Blitar yang juga tokoh perkerisan pada merdeka.com, Kamis (20/6).
Makam Presiden RI yang cukup disegani oleh seluruh tokoh dunia ini tepat diapit oleh kedua orang tua beliau. Di sebelah kiri terdapat makam ayahanda R Soekeni, sedangkan makam ibunda Ida Aju Njoman Rai di sebelah kanan.
Selain itu di atas makam Bung Karno terdapat batu pualam yang bertuliskan Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Selain Makam Bung Karno, kurang lebih 100 meter dari makam di kompleks wisata ini juga terdapat Perpustakaan Bung Karno. Perpustakaan yang menyajikan beraneka ragam buku ini tidak pernah sepi pengunjung.
Di museum ini juga terdapat beberapa barang milik Bung Karno, seperti baju kebesaran, keris, bendera merah putih yang sempat dikibarkan di Rengasdengklok, dan lukisan Bung Karno dan lukisan tokoh nasional lainnya.
"Lukisan Bung Karno yang membawa keris ini tepatnya di bagian dada jika diperhatikan seperti lukisan hidup yakni jantung Bung Karno seperti masih hidup," tambah Supik.