Warga Gelar Tahlilan dan Buka Puasa Bersama untuk Anggota KPPS yang Meninggal
Acara buka bersama dan tahlilan tersebut digelar di kediaman almarhum Zulfikri, anggota KPPS/TPS 40 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Acara diikuti hampir semua warga RT.
Di tengah kecurigaan dan politisasi meninggalnya anggota KPPS, masyarakat tetap menggalang kepedulian dengan mengadakan buka puasa bersama dan tahlilan. Salah satunya di RW 012, Malaka Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Bagi kami, mereka meninggal dalam keadaan menjaga proses demokrasi yang konstitusional. Mereka adalah pejuang demokrasi kita. Politisasi untuk mereka adalah sangat biadab dan tidak beretika," kata Jovial, salah seorang warga RW 012, yang menginisiasi acara tahlilan dan buka bersama tersebut pada Minggu (12/5) malam.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa yang dibakar petugas? Selama ini, pondokan itu digunakan perambah hutan untuk beristirahat usai menggarap kawasan hutan menjadi perkebunan.
-
Apa tugas utama KPPS dalam Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
Acara buka bersama dan tahlilan tersebut digelar di kediaman almarhum Zulfikri, anggota KPPS/TPS 40 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Acara diikuti hampir semua warga RT. Beberapa tetangga dekat bahkan ikut membantu keluarga almarhum dengan menyediakan hidangan buka puasa seperti takjil dan makanan.
Warga Gelar Tahlilan dan Buka Puasa Bersama untuk Anggota KPPS yang Meninggal. ©2019 Merdeka.com
"Dalam situasi seperti saat ini, perlu untuk bergandengan tangan dan saling menguatkan. Agar keluarga korban tidak merasa ditinggalkan. Kita melaksanakan pemilu secara bersama-sama sebagai kesatuan masyarakat, akibat yang terjadi sesudahnya juga harus kita hadapi bersama," kata Jovial.
"Kita harus lebih menghargai para anggota KPPS yang sudah mempertaruhkan nyawanya. Fitnah-fitnah kepada mereka hanya akan menyakiti rakyat dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jovial juga ikut memberikan santunan kepada keluarga Zulfikri. Santunan diterima langsung oleh istri Zulfikri, Supriyati.
Di tempat yang sama, Ketua RT 09/06 Mulya Widyasana menyampaikan, bahwa ia terkejut dengan adanya inisiatif tahlilan justru datang dari warga RW 012, bukan dari warganya. Namun demikian Mulya mengatakan sangat berterima kasih atas inisiatif tersebut.
Warga Gelar Tahlilan dan Buka Puasa Bersama untuk Anggota KPPS yang Meninggal. ©2019 Merdeka.com
H. Endang Malik, salah seorang tokoh agama setempat, ikut mengapresiasi kegiatan tersebut. "Ini musibah sudah menjadi ketetapan Allah, dan kehadiran bapak Jovial juga ketetapan Allah. Masyarakat sini sangat berterima kasih kepada bapak Jovial, walau tidak saling kenal dengan almarhum," lanjut H. Endang.
Hal senada disampaikan Kakak Ipar almarhum, Sunardi. Dia mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang memberikan doa kepada adik iparnya Zulfikri. "Adik saya dipanggil Allah SWT dalam keadaan sedang memperjuangkan demokrasi. Insya Allah khusnul khatimah," katanya lantas diamini para hadirin.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang hadir, dan telah mendoakan adik kami. Kami juga tak lupa banyak berterima kasih kepada bapak Jovial warga RW 012 yang menjadi inisiator acara ini," tandasnya.
(mdk/hhw)