Warga Jember Upacara Bendera Sekaligus Kampanye Pancing Ikan Jangan Disetrum
Karena itu, usai upacara, mereka juga melakukan pelepasan ratusan ekor benih ikan lele serta penanaman pohon kelapa di bibir sungai. Selain itu, bersama anak-anak, warga Dusun Darungan juga melakukan pemungutan sampah yang ada di pinggir sungai.
Masyarakat Dusun Darungan, Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember, Jawa Timur punya cara menarik untuk memperingati detik-detik proklamasi 17 Agustus. Mereka menggelar upacara kemerdekaan di pinggir anak Sungai Bedadung, persis di bawah jembatan yang menghubungkan sisi utara dan selatan dusun tersebut.
Dengan diikuti anak-anak dan orang tua, upacara digelar dengan sederhana dan sesuai protokol kesehatan tanpa mengurangi suasana khidmat. "Kita sengaja untuk tahun ini menggelar upacara di pinggir sungai dan di bawah jembatan, sekaligus untuk kampanye mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan," ujar Ahmad Ridhawi, tokoh masyarakat setempat saat ditemui usai upacara.
-
Apa yang dirayakan pada HUT RI? "Memperingati kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan kebebasan, tetapi juga tentang berkomitmen untuk menjaga persatuan dan keadilan di negeri ini. Selamat HUT RI ke-79!"
-
Mengapa lomba HUT RI penting? Lomba-lomba HUT RI bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan semangat nasionalisme, serta memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal.
-
Siapa yang dirayakan di HUT RI? Tahun ini, Indonesia tengah berulang tahun ke-79.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kapan HUT RI dirayakan? Tanggal 17 Agustus merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, menandai hari kemerdekaan yang dirayakan dengan penuh semangat di seluruh pelosok tanah air.
Karena itu, usai upacara, mereka juga melakukan pelepasan ratusan ekor benih ikan lele serta penanaman pohon kelapa di bibir sungai. Selain itu, bersama anak-anak, warga Dusun Darungan juga melakukan pemungutan sampah yang ada di pinggir sungai.
"Boleh memancing ikan, tapi jangan pakai setrum karena akan mematikan benih ikan secara massal. Tetapi namanya masyarakat, ada yang sadar, ada yang tidak. Makanya kita mengajak anak-anak untuk edukasi sejak dini," lanjut Ridhawi.
Sebagian warga dan tokoh masyarakat setempat mengaku prihatin dengan pencemaran sungai di Jember yang kian tahun kian masif. Padahal, Sungai Bedadaung beserta ratusan anak sungainya, mengaliri sekitar 14.300 hektare areal persawahan yang ada di Jember.
"Sejak beberapa tahun terakhir kita memang terus mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampang ke sungai. Kasihan warga yang ada di hilir sungai menerima sampah dari hulu," tutur pria yang juga bekerja di Dinas Pengairan Pemprov Jatim ini.
Digelarnya upacara di bawah jembatan penghubung dusun, juga memiliki pesan khusus. Bagi warga Desa Jubung, khususnya Dusun Darungan, jembatan yang dijuluki Jembatan Gantung Warna-Warni ini punya sejarah yang panjang.
"Jembatan ini dibangun sejak tahun 1997, tetapi tidak tuntas. Lalu tahun 2000 dilanjutkan lagi pembangunannya dan selesai tahun 2002," papar Ridhawi.
Meski selesai, namun jembatan itu masih rapuh karena terbuat dari bahan kayu. Karena itu, sejak tahun 2016, warga Dusun Darungan bergotong royong untuk memperkuat jembatan dengan bahan bordes atau plat besi. Sehingga meski jembatan bergoyang ketika dilewati manusia, namun masih sanggup untuk dilalui sepeda motor. Jembatan juga tak terlalu lebar, hanya mampu dilewati kira-kira oleh maksimal tiga orang beriringan. Sejak beberapa tahun terakhir,
"Jembatan ini diresmikan tahun 2018 kemarin, dan sedang kita rintis untuk jadi objek wisata. Sekarang juga sering jadi objek foto pre-wedding karena cukup instagramable," terang Ridhawi.
Perawatan jembatan ini juga dilakukan secara swadaya oleh warga dusun. Masyarakat yang melintas juga diminta untuk memberikan sumbangan seikhlasnya. "Sudah kita usulkan ke pemerintah desa, rencananya tahun depan akan ada perbaikan lagi, agar plat besinya tidak sampai putus," tutur Ridhawi.
(mdk/rhm)