Warga Johar Baru tawur beberapa jam usai festival anti-tawuran
Tawuran yang pecah dini hari tadi seakan tak mengindahkan pesan Wali Kota Jakpus Saefullah dalam Festival Budaya.
Warga Johar Baru, Jakarta Pusat, kembali terlibat tawuran dini hari tadi. Dua rumah hangus terbakar akibat kejadian itu. Ironisnya, tawuran justru terjadi hanya hitungan jam setelah Festival Budaya Kampung Johar Baru, yang digelar untuk mendamaikan warga.
Festival budaya dibuka oleh Wali Kota Jakarta Pusat, Minggu (17/11) pagi, dengan pemukulan gong sebagai penanda. Namun, belum genap 24 jam atau sekitar pukul 02.30 Senin (18/11), tawuran antarwarga kembali meletus.
Bahkan, tawuran antarwarga RW 1 dan RW 4 ini lebih besar dari biasanya. Tidak hanya saling lempar batu, mereka juga menggunakan petasan.
Akibat petasan itu, dua rumah hangus terbakar. Petasan yang meledak itu mengenai bensin eceran kemudian terbakar dan mengenai rumah.
"Akibat tawuran tersebut dua rumah milik Abdullah Amin dan Ibu Sundari juga satu unit sepeda motor ikut terbakar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, saat dihubungi, Senin (18/11).
Rikwanto menjelaskan, belum diketahui penyebab pecahnya tawuran antar warga tersebut. Dari keterangan saksi, mereka tawuran melempar petasan, botol, kayu serta membawa senjata tajam. Api berhasil dijinakkan sekitar 20 menit setelah kebakaran oleh 15 pemadam kebakaran Jakarta Pusat.
Tawuran yang pecah dini hari tadi seakan tak mengindahkan pesan Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah dalam Festival Budaya Kampung Johar Baru sebelumnya. Saat itu, Saefullah mengatakan, festival dan pawai ini bisa meningkatkan kreativitas warga Johar Baru dan mengurangi konflik antarwarga.
"Acara ini untuk kebersamaan warga, supaya masyarakat berkarya jangan sampai ada keributan," ujar Saefullah.
Tapi apa daya, tawuran tetap terjadi, tujuan dan makna festival pun jadi tak berarti.